Jumat, 05 Desember 2008

mensucikan nama dengan perbuatan dosa


Ternyata fakta yang disajikan
Tidak seindah harapan……….
Keinginan untuk merubah masa lalu hal yang sangat mustahil,
Meski kenyataan seperti kutukan,
Menyesal sudah tidak ada gunanya lagi…
Pasti ada pilihan berat diantara pilihan-pilihan sulit.
Tapi haruskah dengan A B O R S I…!!!????
Demi mensucikan nama, kita harus menciptakan sebuah dosa.
____t o m m y____


April 2008, untuk kesekian kalinya aku datang kekosan RD.. (cerita tentang RD ada di “kumpulan para janda), ada teman kosannya RD yang… (perfeck broo), seperti biasa otak rakusku kembali bekerja.. aku berusaha mencaritahu tentang dia, bla.. bla.. bla.. setelah usaha sana-sini tanpa kenal lelah akhirnya aku dapat informasi tentang dia+ nomer hapenya (kalau ada niat pasti biso koq). inisialnya NE dia satu daerah dengan RD, sudah tunangan dengan cowoknya (sama-sama kenal baik antara keluarga mereka), dan cowoknya adalah anak pejabat diluar jawa, dia satu kampus dengan NE… (urusan sandang pangan jelas dijamin dari cowok dia, anak pejabat bro...), mau cowoknya anak pejabat atau anak tukang becak.. aku ga peduli, yang penting dia belum jadi istri orang. Akan aku libas semua yang menghalangiku.. (ambisiku untuk mendapatkan dia tidak bisa dicegah lagi, kalau aku sudah niat tidak seorangpun dapat mencegahku.. tidak juga iblis atau syetan). Niatku baik dan harapanku suci terhadap dia.. mungkin NE pelabuhan terakhir dari setiap petualangan untuk menemukan sebagian tulang rusukku, mungkinkah dia yang kelak akan mendekap dan menghiburku jika aku sedih, membelaiku jika aku lelach dan mengidungkan harapan-harapan tentang masa depan jika aku sedang putus asa… (maap yee.. aku sok puitis, tapi emang gitu harapannya bro). aku harus lebih berusaha lagi, ditolak, gagal atau dihina dengan ribuan hujatan… itu semua urusan nanti yang penting aku harus berusaha… (semangat..!!!)

Saat itu antara RD dan NE terjadi konflik… gara-gara RD suka pulang pagi, dan gosipnya lagi si RD suka dijemput tengah malam tanpa kenal waktu oleh… koko-koko (maksutnya mata sipit broo.. kalau belum ngerti juga , kira-kira aja sendiri), RD merasa terisolir ketika semua teman kosannya cuek pada dia termasuk NE, padahal NE teman sejak SMPnya dan diantara mereka berdua dulunya sangat dekat, hampir tidak ada rahasia diantara mereka berdua… otak licikku kembali bekerja, ini kesempatanku untuk bisa dekat dengan NE. aku pura-pura mau bantu RD agar bisa dekat lagi dengan NE, aku yang akan menjelaskan pada dia kalau RD sebenarnya tidak sebejat perkiraannya (RD mendukung)…

Aku hubungi NE menjelaskan siapa aku (dia tahu aku bro.. berarti dia sering memperhatikanku, aku jadi GR), dan menjelaskan maksutku… Seolah-olah aku seorang pahlawan yang mau monolong RD dari cengkraman para koko dan menjauhkannya dari dunia clubbing, aku membumbuinya kalau aku sebenarnya baru kenal dengan RD tapi sangat peduli tentang RD karena aku tahu latar belakang kehidupannya, tapi mengapa NE yang sudah lama kenal baik justru menjauh darinya yang justru menyebabkan dia semakin terkulai diketiak para koko itu… ternyata dia merespon (ini yang aku harapkan bro..), terjadi debat panjang antara kami tentang RD, dia melayangkan argumen-argumen dan bukti-bukti mengapa dia menjauh dari RD… dari semua protes, argument, dan tindakan yang kami lakukan terhadap RD kesimpulannya cuma satu “kita sama-sama ingin RD lebih baik” (dia belum sadar kalau sekarang udah masuk perangkapku… sebenarnya aku ga peduli mau RD jungkir balik atau balik jungkir yang penting dia ga nyenggol aku, aku hanya ingin lebih dekat dengan NE yang wajahnya (ck..ck…ck) akhirnya kita sepakat bertemu untuk membahas masalah RD… (berdua broo..)

Lama.. lama… lama…. (loadingnya emang lama) aku dan NE makin dekat, apalagi setelah cowoknya pulang kehabitatnya (waduh.. salah tulis lagi ya, maksutnya pulang kampung broo) kita sering jalan bertiga, kalau jalan bertiga aku jadi enek liat muka RD, aku ingin menendang jauh hingga dia keluar dari planet ini, semua itu terpaksa supaya aku tidak terlalu nyolok kalau pengin dekati NE dan satu-satunya jalan lewat RD (mulut RD bisa ember kalau tahu rencanaku). Tapi setelah kami makin dekat lagi aku sering keluar berdua dengan NE tanpa sepengetahuan RD, meskipun cuma sebatas makan, atau maen bilyard (dia jago maen bilyard broo).


Ketika permainan ini hampir aku menangkan tiba-tiba ada peluit panjang yang memaksa aku untuk istirahat sejenak.. ( kayak maen bola aja) Sore itu aku dihubungi RD dan NE, mereka memintaku untuk datang ketempat mereka.. aku ga boleh bertanya ada apa, karena nanti disana semua masalah akan dijelaskan… (?????), seperti ada petir dihari yang tenang ketika mereka mengajakku kedokter kandungan (what..!!!), semua sendi-sendi tubuhku terasa lemas, NE yang selama ini aku incar dengan berbagai pengorbanan, dengan usaha mati-matian ternyata terlambat datang bulan, tes kehamilan juga menunjukkan dia positif… tapi NE merasa tidak pernah melakukan perbuatan itu, (aneh kannnnn…… mungkin dia tidak pernah melakukan “____” tapi dia merasa bikin itu janin) yawda aku tidak memperpanjang masalah itu, kami ingin tahu kepastiannya dengan USG... kita bertiga berangkat ke dokter kandungan, sebelumnya kami menjemput K dulu. K seorang cowok, temannya RD dan NE. dari gelagatnya dia juga suka pada NE (wajar karena NE cantik), dia sering bantu NE ngerjain tugas kampus termasuk skripsinya NE… aku pernah bertanya pada NE tentang K, NE bilang hanya teman dia bukan typenya (mungkin NE cuma manfaatin otaknya, bukan fisiknya…). Setelah selesai USG keputusan dokter adalah….

NE positif hamil karena sudah ada air ketuban, tapi janinnya belum ada… (dokternya aja bingung, apalagi kami , so… aku ga bisa jelasin kenapa bisa begitu), dokter menyarankan untuk datang lagi satu minggu kemudian untuk dapat kepastian. Dihadapan dokter NE tampak masih tenang-tenang saja, tapi setelah sampai kemobil dia menangis sejadi-jadinya, (maksutnya mewek kayak anak kecil ) entah apa yang ada dibenaknya waktu itu.. mungkin masa depannya, keluarganya, dan TUHANnya…( satu lagi bro.. cowoknya yang sampai sekarang belum juga datang), setelah suasana lebih tenang aku sarankan NE nanti menghubungi cowoknya, menceritakan semua kejadian ini, “suruh dia cepat kembali kesini dan dia harus bertanggung jawab…”, (tentang perasaanku ga usa dibahas yaa.. yang jelas aku dipaksa kalah, atau mengalah pada keadaan… kesedihanku ga bisa aku tulis dengan kalimat) besoknya aku dapat kabar kalau ternyata cowok yang sudah jadi tunangannya itu tidak mengakui janinnya.., dan malah nuduh NE bikin ma orang laen (otak cowok emang kayak geto, aku ga terkejut bro..), meskipun cowoknya belum yakin kalau itu janinnya tapi masih berharap bisa dekat dengan NE, so.. kiriman uang buat NE mengalir lebih deras dari biasanya, seolah semua bisa dibeli dengan uang, dan semua masalah dapat terselesaikan dengan uang. Sebenarnya NE tidak seratus persen yakin kalau dia hamil karena kata dokter janinnya belum ada, NE malah menganggap cowoknya telah mengiriminya ilmu hitam karena semenjak kejadian itu banyak kejadian-kejadian aneh dikamar kosannya… dan kalau mereka konflik cowoknya sering mengutarakan kalimat-kalimat ancaman yang menjurus ke hal-hal magig, NE menganggap yang ada diperut itu bukan janin tapi benda kiriman (aku makin bingung… )

Akhirnya kami (berempat) sepakat mencari “orang pintar” untuk tahu kebenarannya, kebetulan sekali ada tetangga K yang konon katanya bisa melihat benda-benda kasat mata, bisa merasakan aura panas dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit yang tidak bisa terdeteksi oleh ilmu medis… akhirnya kami datangi juga orang pintar itu, konsultasikan keluhan NE, melakukan ritual penyembuhan dan seleai, kami meminta kesimpulannya beserta pantangannya, orang pintar tadi memvonis jika yang diperut NE bukan janin tapi benda kiriman dari cowoknya… (jadi ngeri broo… bagaimana kalau benda kiriman itu isinya radio, tipi atau sisa bomnya amrozi), makin yakin NE kalau cowoknya brengsek dan dia makin sibuk menjalankan perintah dari si orang pintar yang serba aneh, NE harus menabur garam ketika malam datang disekitar kamar kosannya… (wuih.. pasti asin semua kosannya), mandi kembang tujuh rupa ditengah malam (kalau yang ini pasti wangi bro.. aku setuju) dan sebagainya... hingga satu minggu telah tiba , saatnya untuk USG ulang, aku menyarankan untuk ganti dokter yang lebih bagus supaya hasilnya lebih akurat, Kami bertiga tanpa K sepakat untuk meriksanya ditempat yang lebih terpercaya, dan aku sempat dikira suaminya oleh suster yang piket (gila.. bikin aja ga pernah).

Disitulah semuanya jelas sejelas-jelasnya kalau yang ada diperut NE janin, karena foto USG menunjukkan janinnya sedang tertidur pulas diperut NE.. (yang aku lihat difotonya memang begitu..), ternyata anggapan NE salah, ramalan si”orang pintar” juga salah… dan aku benar-benar kalah dalam permainan ini (tidak ada lagi harapan tentang indahnya cinta, halah...), padahal aku sudah masuk terlalu jauh kedalam (meninggalkannya dengan kepala tertunduk itu rencanaku selanjutnya bagaimanapun juga ada yang lebih berhak menjadi ayah dari bayi itu), NE tidak menangis dia kelihatan sudah siap dengan kenyataan ini mungkin dipikirannya sudah tidak ada gunanya lagi menyesal, meskipun fakta yang disajikan tidak seindah harapan… keinginan untuk merubah masa lalu hal yang sangat mustahil, meskipun kenyataan yang dia dapat dirasakan seperti kutukan.

Minggu pertama NE masih tabah, dia sabar merawat janinnya, dia rajin minum fitamin, minum susu dan makanan-makanan bergisi lainnya (pokoknya empat sehat lima sempurna dech), permintaannya juga mulai aneh-aneh (ngidam bro), aku kadang harus membelikan pissa untuknya, padahal aku sendiri jarang-jarang makan pissa.. yang penting dia tidak melakukan apa yang aku kwatirkan aku masih bantu dia. (sstt… maksutnya aborsi)

Pada suatu malam dia memintaku datang kekosannya, dia bingung tanpa tahu harus berbuat apa, waktu makin berjalan dan perut NE makin membesar, tidak mungkin dia tinggal dan kuliah dengan perut yang membesar, tapi cowoknya belum juga kembali, dia seperti pengecut yang bersembunyi dibalik meja papanya, dan berlindung dibalik tameng uangnya, sudah tidak mungkin lagi untuk menggantungkan harapan pada cowoknya (aku tidak tahu yang dibicarakan NE dengan cowoknya kalau ditelpon… so aku tidak bisa cerita banyak tentang konflik mereka), dan K yang selama ini memang benar-benar cinta mati pada NE mau bertanggung jawab, dia siap menjadi ayah dari janin yang tidak dia tanam dan bersedia menikahi NE… (benar-benar sikap jantan seorang pejuang cinta, aku kagum padamu K,) tapi sayang NE tidak mencintainya, NE tidak mau…, dan NE meminta pendapatku ketika satu kalimat busuk dia ucapkan, “aborsi”(mendengarnya aja aku sudah ga berani .. apalagi ikut membantunya) dengan tegas aku menolak usul itu… “bayi itu punya hak untuk hidup, dia tidak bersalah… “, tapi NE tidak bergeming alasannya…. demi nama baik, demi keluarga, demi masa depan, dan demi-demi yang lain dia rela membunuh seorang bayi yang tidak berdosa, darah dagingnya sendiri…..

Aku angkat tangan tidak mau ikut campur urusannya dia kalau akhirnya “aborsi”, apalagi membantunya. Beberapa hari kemudian NE menghubungiku dia benar-benar mau melakukannya (katanya ada seorang teman yang bisa membantu mencarikan ahli aborsi), tapi sebelumnya dia memintaku untuk mengenalkan pada seseorang yang pernah melakukan aborsi dia ingin berbagi pengalaman, dukanya seperti apa, resiko paling buruk dari aborsi dan sebagainya… aku menyanggupi (ini kesempatanku untuk menggagalkan rencana NE bro).

Aku hubungi temenku, dia mantan bispak inisialnya PR… sudah beberapa kali dia melakukan aborsi (dulu kami pernah dekat bro, jadi banyak tahu tentang dia… kisahnya pernah aku tulis dalam bentuk anonim,) aku berpesan padanya supaya dia menakut-nakutinya, pokoknya berusaha agar NE takut dan tidak jadi melakukan aborsi, ceritakan yang ngeri-ngeri, mencekam atau apalah buat dia, kalau perlu berbohong agar dia menggagalkan rencanamya… dan ternyata menurut PR hal-hal yang ngeri itu benar-benar ada, sesuatu yang mencekam itu benar-benar terjadi.. dulu setelah PR melakukan aborsi dia sering didatangi anaknya dalam bentuk mimpi bahkan ketika dia sadar, dan sampai sekarang dia sering dihantui penyesalan… (makin yakin aku mempertemukan mereka), aku kenalkan mereka.. dan aku ga tahu lagi yang dibicarakan mereka setelah pertemuan itu, karena mereka tukeran nomer hape.

Siang itu aku dikabari RD kalau NE mau aborsi sekarang, RD tidak bisa mencegahnya karena dia sedang kerja, NE berangkat sendiri dan dia tahu tempat melakukan itu dari PR… (waduh.. aku seperti superman yang sok heroic gitu broo) aku langsung mencari tahu tempatnya dari PR sambil memakinya dengan berbagai hujatan karena memberi tahu NE tempat aborsinya, dengan cepat mobilku aku pacu kesana, tapi terlambat… yang aku datangi hanya tempat seorang kurir, meskipun aku bujuk dengan berbagai cara mereka tetap menjawab tidak tahu, mereka sangat rapi menutupi tempat aslinya.. dan semuanya sudah terjadi..

NE sudah membunuh bayi tidak berdosa itu, atas nama harga diri dan nama baik dia berani mensucikan namanya dengan perbuatan dosa. Laknat, kejam, sadis, dan entah kata-kata apalagi yang bisa menggambarkan perbuatan NE pada bayinya, dia minta maaf padaku dan siap menerima ribuan makian dariku karena perbuatannya, dia sadar kalau perbuatannya tidak bisa termaafkan tapi itu satu-satunya pilihan paling berat diantara sekian banyak pilihan-pilihan sulit… (apapun alasannya perbuatan NE didak bisa dibenarkan oleh manusia, apalagi tuhan… tul ga bro) besoknya aku dihubungi NE.. dia kesakitan sendirian dikamar kosnya, dia tidak berani meminta bantuan teman-teman kosnya yang lain karena aibnya takut terbongkar, RD juga sedang bekerja.. jalan satu-satunya dia meminta bantuanku… (ugh… aku cuma kebagian sialnya, ga ikut makan tapi kena getahnya)

Ketika aku sampai, keadaan NE benar-benar kacau, mukanya pucat, bibirnya membiru, jangankan untuk keluar menemuiku berdiri aja susah buat dia, aku harus nyelonong masuk kekamar kosnya untuk dapat melihat keadaanya meskipun tertulis dengan jelas kalimat “cowok dilarang masuk” (bodo amat.. ini keadaan darurat, dalam keadaan darurat hukum atau peraturan bisa berubah), aku menawarinya supaya dia kerumah sakit karena keadaannya sangat parah tapi dia tidak mau, lagi-lagi karena takut ketahuan, sedang untuk merawat dia dikosan juga tidak mungkin karena dia takut temannya ada yang tahu dan aku tidak bisa leluasa keluar masuk kosnya, apalagi tadi si dukun aborsinya pernah datang kekosannya untuk memberinya semacam ramuan.. (untung temannya tidak ada yang kenal),akhirnya aku ambil keputusan membawa NE kesebuah hotel.. mungkin disana akan lebih tenang dan aku bisa merawatnya.

Dua hari aku dengan sabar merawat NE dihotel, dua hari aku makin dihantui kecemasan melihat keadaan NE yang semakin ngedrop.. dia menggigil kedinginan dan gerah karena kepanasan, mungkin karena dia sudah tidak tahan dengan sakit yang begitu menyiksa hingga dia sering mengigau.. tidak ada yang bisa aku lakukan saat itu kecuali memaksa dan menyuapinya makanan agar tubuhnya kuat, memberinya air hangat dengan handuk dikeningnya, dan sesekali memeluk dan mendekapnya apabila dingin sudah taktertahankan olehnya..(kapan lagi bisa peluk dia bro..)

Mungkin dia melakukan aborsi dengan cara tradisional untuk menggugurkan kandungannya aku juga tidak tahu, yang aku tahu saat itu dia menunggu proses keluarnya janin setelah dia melakukan ritual aborsinya, dan meminum berbagai ramuan yang menurutku baunya sangat aneh, perutnya semakin panas seperti ada bara diperutnya, sakit yang dia rasakan ditubuhnya ditambah perih karena penyesalan ditunjukkan dengan linangan air mata, yang dia rasakan mungkin sijanin mencari jalan untuk bisa keluar, dan keadaanya benar-benar mencekam (andai cowoknya tahu keadaannya.. mungkinkah dia masih mau sembunyi dibalik uang yang ia banggakan), kalau aku bisa menggambarkan keadaannya, separuh NE bisa selamat dan separuhnya lagi adalah kemungkinan yang paling buruk... NE meninggal dikamar hotel itu.. (bayangin aja bro, perasaanku saat itu seperti apa), kalau dia meninggal dikamar hotel semua orang akan menuduhku yang menjadi dalang dari semua ini, aku yang menyebabkan NE meninggal, aku yang mendorong NE melakukan aborsi.. dan sebagainya-dan sebagainya. Tapi aku tidak peduli yang ada dipikiranku saat itu bagaimana menyelamatkan nyawa NE. (yang diatas lebih tahu koq, biarlah aku dianggap salah didepan manusia tapi benar dihadapan TUHAN)

Hari kedua saat tengah malam aku menjemput RD untuk bergantian menjaganya, dan dimalam itu RD menghubungiku kalau terjadi pendarahan hebat pada NE, aku tidak berani membayangkan keadaanya saat itu, tapi setiap menit aku tanya perkembangannya hingga pagi menjelang dan semuanya telah selesai……, NE selamat meskipun hari-hari berikutnya dia harus bersusah payah mengembalikan kesehatannya, dan aku bisa bernafas lega, tapi janin itu…. Janin itu tetap pergi tanpa pernah tahu busuknya dunia ini, karena keadaan dia dipaksa pergi sebelum melihat dunia yang seharusnya dia tempati.



------ setelah kejadian itu, selama dua bulan NE memperdalam ilmu agama dipesantren, setelah keluar dia bekerja disalah satu hotel bintang lima dimalang, kabar teakhir yang aku dengar dia sudah tidak bekerja lagi dihotel, sekarang dia tinggal dirumahnya dan sesekali dia datang kemalang-------------------

Buat NE_____ jangan pernah kembali kecowoknya yang brengsek, pengecut dan banci itu..!!!, kejadian ini jangan pernah terjadi untuk yang kedua kalinya, karena demi syetan atau kuntilanak aku tidak akan pernah lagi merawatnya, ambil hikmah dari semua kejadian itu, kamu sudah mengambil resiko yang "katanya" demi tujuan mulia, raih tujuan itu, dan jangan pernah menyerah pada sesuatu yang nilainya kurang dari bintang-bintang dilangit_______

2 komentar:

  1. ceritanya menarik sekali,... realitas bukan broo,..

    BalasHapus
  2. cerita ini bener nyata bro, dan uda dapat restu dari NE untuk mempublikasikannya tapi harus pake inisial... NE sendiri sudah membacanya dia menangis sambil menghubungiku...

    BalasHapus