Selasa, 02 Desember 2008

Dia yang paling cantik


Tuhan... sungguh maha sempurna engkau menciptakan
mahluk secantik dia,
karena merekalah kami yang selalu berselimut
dengan dosa, masih bisa bersyukur
dan memuja kebesaranMU
_______________t o m m y__________< spanclass="full post"
Namanya elfera susanty, (ga usa pake inisial bro.. karena ini bukan masalah aib, trus kalu kalian ada yang ga percaya pada cerita ini kamu bisa ngececk keakuratannya, dan protes padaku kalo aku bulzhit). dia siswi paling cantik dan paling diburu setiap lelaki di SMA shalahuddin, (angkatan taon berapa aku ga usa sebutin broo..biar kamu usaha sendiri), waktu itu kelas satunya ada sembilan kelas dari masing-masing kelas terdiri dari 42 siswa, so.. 42 x 9 sekitar tigaratus tujuh puluh delapan siswa, belum yang kelas dua dan kelas tiga. Dari sekian ekor siswa (kayaknya aku salah tulis yaa) yang menghuni SMA shalahuddin semua orang disana mengakui kalau elfera memang gadis paling cantik yang hidup dilingkungkungan SMA kami, ketika pertama aku melihat dia otakku langsung bereaksi dan tanpa sadar mulutku berucap “TUHAN.. betapa sempurnanya engkau menciptakan mahluk secantik ini… andai aku bisa dapatin dia mungkin aku bisa menjadi orang paling bahagia dimuka bumi ini… “.(waduh...)

Setip dia berjalan, semua mata pasti tertuju padanya, entah itu sekedar melirik bahkan ada yang memelototinya, kedatangannya selalu ditunggu-tunggu oleh kami para lelaki. Tapi dia terlalu cuek, dia seperti mahluk asing bagi kami, dia jarang tersenyum, dia tidak pernah bergabung dengan wanita-wanita lain yang sok cantik, sok gaul, sok borju, dan sok-sok yang lain meskipun muka mereka pas-pasan… kecantikannya selalu menjadi topik pembicaraan kami dikelas , dan kami selalu berlomba untuk bisa mendapatkannya… gosib yang beredar dia sudah dijodoin oleh keluarganya, setiap kali ada cowok yang datang kerumahnya pasti diusir oleh orangtuanya yang galak…(kebenarannya ga ada yang tahu namanya juga gosip..) sosoknya penuh misteri, tapi kecantikannya mengalahkan misteri itu sendiri, semua seperti tidak peduli tentang dia, entah dia bidadari atau hantu yang menjelma jadi manusia kami tetap ga peduli yang penting kami bisa mendapatkan dia…. (kompetisi dimulai)

Tahun pertama belum satu orangpun yang bisa mendapatkan dia, dia masih berjalan sendiri… dan lansung pulang sendiri jika kelas usai (ga ada yang antar dia apalagi jemput dia..), aku ga tahu bagaimana usaha teman-temanku yang lain untuk mendapatkannya, padahal kalau disekolah mulut mereka sangat yakin bisa mendapatkannya. Aku belum juga bisa kenal dengan dia karena kami beda kelas,, setiap kali berpapasan dengannya dia selalu melirikku dan jantungku semakin berdetak lebih kencang, aku ingin mengucap satu atau dua patah kata untuk menyapanya tapi tidak pernah sanggup untuk mengucapkannya, aku gemetar tiap kali dekat dengannya (serius broo… ini nyata), hingga pada suatu saat aku sedang nongkrong dipinggir jalan sebelum masuk kelas bersama teman-temanku, sudah kebiasaan kami sebelum pagar sekolah benar-benar ditutup kami lebih suka berada diluar sekolah, dan dia lewat didepan kami sambil menyapaku.. “tom.. kamu ga mau masuk kelas” (wow… surprise) semua temanku tercengang karena iri, yang aku tahu dia belum pernah menyapa lebih dulu pada seseorang diluar kelas paling kalau ngobrol didalam kelasnya bahas masalah pelajaran, dan sekarang dia menyapaku… padahal sebelumnya aku belum pernah secara resmi kenalan dengan dia, aku hanya tersenyum sambil mengangguk padanya, kepalaku seolah membesar, ada perasaan senang yang mengalir kesetiap aliran darahku. Sejak saat itu semua orang seperti curiga padaku, mereka menganggap aku bermain dibelakang, disekolah pura-pura cuek tapi diluar aku dicurigai sering ketemu dia, dan sejak saat itu namaku seperti ikut hanyut dalam kompetisi untuk mendapatkan dia………..

Tahun kedua sudah mulai ada yang berani mendekatinya, menawarinya untuk sekedar mengantarnya pulang, tapi belum ada yang berhasil meluluhkan gadis itu… dia tidak bergeming, dia tetap sendiri seolah tidak butuh teman laki-laki, pada kelas dua kami berada dilantai dua, kelas dia dan kelasku bersebelahan, kalau dia ingin masuk kelasnya atau pulang dia pasti lewat didepan kelas kami, dan anak-anak pasti ribut kalau dia lewat… udah ribuan pujian dan godaan yang ditujukan padanya ada yang bilang kuda Australia mau lewat, wew.. bidadari datang dan sebagainya, kadang dia hanya tersenyum, tapi sering cuek gapeduli pada celoteh-celoteh kami. dulu tiap kali berpapasan dia hanya melirik padaku tanpa mengucap kata, tapi sekarang tiap kali kami berpapasan dia selalu tersenyum dan aku tetap tidak bisa berbuat apa-apa selain membalas senyumnya. Pada jam istirahat kami biasanya sembunyi ditoilet untuk merokok bersama, bahkan ada yang membawa marijuana untuk dinikmati bersama, tapi saat itu aku sedang malas kumpul bareng teman-temanku yang lain, aku duduk sendiri ditangga sekolah dan dia menghampiriku trus duduk disebelahku, aku sudah tidak bisa menceritakan perasaanku saat itu semuanya berkecamuk (kalian kira-kira aja sendiri)…

“tumben kamu sendirian tom… biasanya ngumpul bareng teman kamu yang lain”
“oh.. kamu el, lagi males aja… paling mereka merokok dibelakang kalau ga ditoilet”
“kemarin aku didatangin cewek kamu dan marah-marah padaku karena mengira kita pacaran..”
“cewekku…?, siapa…?? Aku ga punya cewek el… kalau teman emang banyak”
“elya rachmawaty… cewek kamu kan..” (elya ini sekarang jadi dokter gigi dibandung… siapa tahu dia baca cerita ini… maapin aku ya elya..).
“ dia temanku el…. Bukan cewekku, ini pasti salah paham”.
“udah ga usa diperpanjang masalahnya, lagian aku nyantai aja ko, aku juga ga ngerebut kamu dari dia...”
“wajarlah kalau aku jadi rebutan para cewek disini… aku kan ganteng”
“huuu… ke GRan kamu tuh..” (sambil berkata begitu dia mencubitku, dan bergegas pergi…Ugh… aku lama terdiam, memikirkan yang baru saja terjadi, seperti mimpi ketika kami tiba-tiba saja jadi akrab.)

Kelas tiga tahun ketiga kelas kami masih bersebelahan ketika jam hampir usai kelas dia selesai lebih dulu dan dikelasku masih hening karena menyelesaikan soal ulangan, sepi saat itu… dan dia menyapaku lagi “tommy ayoo pulang…”, semua telinga yang ada dikelasku mendengar kata-kata itu termasuk guru kami pak chamim, beliau malah menggodaku…. Aku hanya hanya cengar-cengir sambil menggaruk kepalaku yang ga gatal.
Dihari yang lain pak chamim wali kelas kami opname dirumah sakit, kami semua sepakat untuk menjenguknya… aku berempat dengan teman-temanku datang belakangan karena sehabis sekolah kami pasti maen bilyard lebih dulu, dan aku selalu membawa baju cadangan karena kalau pake seragam tidak boleh maen bilyard, setelah selesai maen bilyard kami berempat menjenguk pak chamin dirumah sakit. setelah masuk didalam tenyata ada dia dan teman-temannya kelasnya sekitar 15 orang cewek semua… lagi-lagi pak chamin yang sedang terkulai sakit masih sempat menggodaku, “ tommy kelihatan lebih ganteng kalau ga pakai seragam.., pasti dia sedang berusaha mendekati elfera”. Ugh.. aku jadi malu, aku melirik ke dia.. dan aku lihat mukanya memerah sambil menunduk… teman-teman yang lain tersenyum mendengar kata-kata paka chamim, pulangnya semua temanku menyuruhku untuk mengantar dia pulang, ini kesempatanku untuk bisa lebih dekat dengan dia, tapi aku menolak... (^-^)

Selama tiga tahun aku dan semua lelaki yang kenal mengaguminya, tapi belum ada seorang pun yang bisa mendapatkan hatinya, selama tiga tahun aku cuma ngobrol beberapa kali dengannya, dan selama tiga tahun itu juga tidak ada seorangpun yang bisa menguak dibalik mistery kehidupannya, hingga masa-masa sekolah kami telah usai….

Kami semua lulus sekolah, semua sepertinya sudah sibuk dengan dunianya yang lain, aku kuliah diluar kota, dan dia di pariwisata UNMER malang… wajahnya masih saja menghantui kehidupanku, belum ada yang bisa menandingi keanggunannya, termasuk dikampus baruku. Akhirnya aku pulang mencari tahu tentang dia…, setelah beberapa kali usaha sana usaha sini aku dapat semua informasi tantang dia, aku beranikan diri untuk datang kerumahnya…. Aku sudah tidak peduli lagi tentang mitos yang dulu sering didengungkan kalau dia sudah punya tunangan karena dijodoin, yang orangtuanya galak.. (masa bodo ach,) yang penting aku bisa melihat dia lagi. Malam itu aku hubungi dia dan bilang kalau aku mau datang kerumahnya..dia mengijinkan aku datang, dan malam itu juga aku katakan pada dia..aku keluarkan semua yang menjadi beban diotakku urusan ditolak itu sudah resiko.. aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk itu…

“el… aku mencintaimu, dari dulu pertama aku melihatmu aku sudah yakin kalau aku benar-benar suka sama kamu, tiga tahun aku menahan perasaan ini… dan sekarang semuanya terserah pada kamu, yang penting aku sudah ungkapin semuanya pada kamu..”
“kata-kata ini yang aku tunggu-tunggu dari kamu selama tiga tahun.. tapi sekarang akhirnya keluar juga, kenapa ga dari dulu kamu bilang kalau kamu itu suka padaku…”
“kalau aku tahu kami juga suka dari dulu aku juga pasti bilang”
“aku kan cewek…. Masak mo bilang duluan….”

(Wow….. sempurna) Aku berhasil mendapatkan gadis ini, gadis yang direbutkan oleh ratusan laki-laki disekolahku, gadis yang selalu mengeluarkan aura cinta pada setiap lelaki yang melihat, (mitos tentang di ternyata salah bro.. kecuali orang tuanya memang galak, tapi akhirnya luluh juga ketika dia tahu aku tentang aku...)hari-hari yang aku jalani selalu bersamanya, dikampusnya pariwisata UNMER malang, dia juga jadi idola, dia jadi icon kesempurnaan seorang wanita karena kecantikannya, banyak cowok yang berusaha mendekatinya, tapi semua orang juga tahu kalau dia sekarang jadi milikku, tiga tahun kami pacaran, namaku paling dicari oleh tema-teman dikampusnya, mereka ingin tahu seperti apa cowoknya elfera.. (kabar ini aku tahu dari temannya elfera yang satu kampus yang juga teman sekolahku dulu, namanya zulaikha)…. Suka duka dan sebagainya sudah pernah kami rasakan selama kami dekat.. (tiga tahun bro), dia sabar mendampingiku, dia selalu menerimaku apa adanya meskipun keadaanku susah(ga pernah puya duit bro..), slengean, jarang mandi, dan kucel. Aku selalu menjaganya, mendekap dan memeluknya jika dia sedih atau menangis..

____________ aku yang memutuskan untuk berpisah darinya, (maafkan aku el.. kamu salah satu anugerah terindah yang pernah kumiliki) kabar teakhir yang aku dengar elfera sekarang tinggal dijerman, kami sudah lama tidak pernah berhubungan lagi __________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar