Senin, 01 Desember 2008

liarnya cewek clubbing

Ketika kepercayaan diinjak dan dilindas oleh
penghianatan…
Sungguh amarah begitu menggebu,
Hingga perasaan ingin membunuh kadang terbesit.
seperti ada bisikan untuk
memotong-motong tubuhnya dan memakannya
hingga tidak ada lagi yang tersisa dari setiap bagian
tubuhnya..
___________t o m m y__________

Aku sudah biasa tidur larut hingga jam dua dini hari, kadang baca buku, ngenet dikamar atau duduk termenung ditemani secangkir kopi pahit, dan sebatang rokok yang selalu bergelayut dengan manja disela-sela bibirku……. Malam itu entah tanggal berapa aku sudah ga ingat lagi, mungkin akhir 2007 atau awal 2008 tapi saat itu kamis dini hari. Temanku yang ada dibalikpapan menghubungiku…

“tom.. cewek lo sekarang mabok dikafe, kalo lo ga percaya lo coba telpon dia sekarang.”
“dari mana kamu tahu kalau dia sekarang mabok, kamu kan ga dimalang sekarang..???”
“gw ga telalu bodoh untuk bedain suara music kafe dan logat cewek mabok…..”
“ yawdah… makasih yah, aku coba telp dia sekarang”

Aku melirik jam dimejaku, sudah jam satu dini hari, aku coba telpon cewekku yang inisialnya DL, pertama ditolak, kedua ditolak, ketiga ga diangkat dan yang terakhir uda ga aktif lagi tu hape, yang terdengar hanya tut.. tut… tut……………. (sumpah, nadanya seperti menertawanku bro.. kayak suara kentut) aku semakin curiga, jangan-jangan benar omongan temanku. Cewekku memang mantan anak malam, anak dugem bahkan dulu dia sexy dancer… (bayangin aja kehidupan sexy dancer kaya apa) meskipun tidak semuanya negatif. Tapi dia uda janji mau berhenti, mau berubah lebih baek, mau tobat, pokoknya sudah kata-kata paling manis yang dia ucapkan padaku dan dibumbui dengan linangan air mata kalau dia menyesali kehidupannya yang dulu, dan akhirnya kitapun pacaran “lagi”. (karena sebelumnya kita juga pernah dekat bro)
Aku bingung dan cemas ketika membayangkan kata-kta temanku tadi, kalau memang benar berarti selama ini aku seperti kambing congek yang selalu dibodohi oleh DL. darahku berdesir kelaki-lakianku seperti dikebiri dengan paksa dan harga diriku merasa diinjak oleh seringai wanita liar. Aku harus membuktikan dengan mata kepalaku sendiri kebenarannya, dengan terpaksa aku telpon mamanya aku ga peduli meskipun ini sudah jam satu malem, (pasti jam segitu ibu calon mertua lagi bikin dede..)


“tante ini tommy…. Maaf tante telponnya tengah malam kaya gini”
“ada apa tom..”
“anu tante… DLnya ada tante… soalnya kata temanku dia sekarang lagi di kafe, aku Cuma pengin mastiin karena hapenya ga aktif”
“dia ga pulang tom, tadi siang aku sempat marah-marah sama dia dan akhirnya dia pergi sampai sekarang belum juga pulang, tolong cari dia sampai dapat dan bawa pulang ya tom… aku takut terjadi apa-apa pada dia”
“iya tante… aku akan cari dia sekarang”

Gila.. jam satu lewat aku disuruh nyariin DL sendirian, aku coba keluar melihat kelangit dan berfikir apa yang harus aku lakukan (dilangit ga ada jawaban bro..), aku lihat teman-temanku sudah pulas dengan mimpinya masing-masing (ga mungkin aku bangunkan mereka). Satu-satunya cara aku harus ketemu dia dan tahu kebenarannya dengan mata kepalaku sendiri, dari pada nanti aku nuduh dia tanpa bukti dia pasti membantah dengan seribu alasan dan kalau dia sudah tersenyum manis, semuanya akan jadi hilang, aku akan terbuai dengan senyuman itu dan melupakan semuanya. Aku akan cari dia disetiap kafe yang ada dimalang sendirian, aku ga mau melibatkan teman-temanku meskipun aku yakin dia pasti bersama cowok lain, tapi aku tetap harus membawanya pulang (kan wasiat dari mamanya emang kayak geto), andai nanti aku tidak bisa membawanya pulang paling tidak aku akan tahu kalau selama ini dia bohong padaku. Aku ambil clurit yang aku gantung ditembok kamarku (waduh.. mo ngapain mas,), sekedar jaga-jaga daripada nanti pulang dengan badan yang babak belur karena dikeroyok orang, paling tidak aku bisa membalasnya. Biasanya malam kaya gini ada rasia polisi, aku taruh celurit dibawah jok mobilku sambil berdoa mudah-mudahan ga ada rasia polisi malam ini (amien..), aku meluncur sendirian dan tempat pertama yang aku tuju hugo’s caffe. Sebenarnya aku sudah sangat muak dengan kehidupan dugem aku lebih suka menikamati malam dengan secangkir kopi dari pada alcohol, aku lebih senang mendengar suara kodok atau jangkrik daripada hentakan-hentakan music yang terlalu berisik, sudah bertahun-tahun aku ga pernah lagi masuk ke kafe, dan sekarang demi mendapatkan kepastian dari jawaban yang makin terngiang diotakku aku harus masuk lagi ketempat busuk itu, tempat yang bagi sebagian orang surga.. karena disana mereka bebas berteriak histeris, berjingkrak dan meliukkan tubuhnya, bahkan pamer aurat tanpa pernah merasa risih.

Aku sudah masuk ke hugo’s, aku berjalan sambil memperhatikan setiap perempuan yang ada didekatku dari yang setengah mabok, yang mabok, yang ngedance bahkan yang sedang pelukan ma pasangannya aku perhatikan mukanya (pokoknya semuanya uda aku liatin bro) tapi tetap ga ada DL disitu… aku duduk di kursi dekat bartender sambil memesan tequila, aku taruh uang dua ratus ribu dibawah gelas tequilaku, aku tahu nama DL sudah ga asing lagi ditempat seperti ini apalagi dia dulunya dancer, aku minta tolong pada setiap pelayan yang tahu DL untuk mencarikannya, dan kalau sudah ketemu uang dibawah gelas minumanku boleh diambil tapi tetap ga ketemu. Setelah lama mencari dan memastikan kalau benar-benar tidak ada DL disitu akhirnya aku keluar, aku bingung kemana lagi harus mencarinya, ga mungkin setiap kafe yang ada dimalang didatangi semuanya. akhirnya aku menghubungi temanku yang inisialnya “AG” wow.. AG si ratu dugem dikota malang, siapa yang ga kenal dia, dulu DL yang ngenalin aku dengan si AG ini dan kami sering jalan bareng (andai mau ditulis banyak cerita menarik tentang kehidupannya), aku biasa manggil dia ncid…..

“ncid kamu dimana sekarang…???”
“aku disurabaya, kamu dimana tom…?”
“aku dihugo’s sekarang…. kalau misalnya kamu sekarang dimalang trus kamu pengin dugem, biasanya dimana yang kamu datangi”
“wow.. ada apa dengan tommy, tumben kamu mau dugem biasanya kalau diajakin ga pernah mau…”
“uda jawab cepetttt…….”
“kalau malam kamis biasanya yang ramai flame, aku biasanya kesana…”
“siipp……. Makasi ya”

Aku meluncur ke flame caffe, sebenarnya disana banyak teman-temanku dari daerah asalku yang jaga dibagian keamanan, bahkan ada yang tiap satu bulannya digaji dua juta, padahal orangnya ga pernah datang hanya namanya saja yang dipakai (dasar preman...) Jadi seandainya aku ga mau repot aku tinggal menghubungi mereka saja dan minta tolong untuk mencari DL, tapi aku ga mau diketahui mereka apalagi sampai ketahuan aku ribut ditempat hiburan malam gara-gara cewek (malu bro..), aku menutupi sebagian mukaku dengan topi yang aku pakai ketika aku sudah masuk ke areal parkir, aku ga mau ada yang melihatku. Ada kejadian lucu ketika aku mau masuk kedalam… aku ga tahu pintu masuknya (huuu… culun, mungkin karena panik dan marah yaa… ach masa bodo), aku bertanya pada securitynya dan mengantarku hingga masuk. Melihat gelagatku dan mataku yang merah mereka mungkin mencurigaiku, aku tahu salah seorang dari mereka mengikutiku sampai kedalam, tapi aku cuek aja…

Lagi-lagi aku perhatikan setiap wanita yang ada disana dan….. belum sempat aku ambil minumanku, belum sempat aku duduk, aku sudah menemukan DL. Aku lihat dia sedang berdiri pelukan dengan cowok lain yang ga aku kenal (rambutnya merah kayak megaloman), aku coba meyakinkan diriku lagi dan memang dia. Semua darah yang ada ditubuhku seperti mengalir deras kekepalaku, jantungku berhenti berdetak, aku benar-benar marah, aku merasa selama ini seperti binatang hina yang sama sekali tidak dihargai oleh DL, didepan mataku dia selalu menunjukkan muka manisnya dengan seribu janji dan sumpah kalau dia ga pernah dikehidupan malam lagi, tapi malam ini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia setangah mabok sedang pelukan dengan cowok lain, aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi sebelumnya, aku ingin membunuh keduanya memotong-motong setiap bagian tubuhnya dan memakannya hingga tidak ada lagi yang tersisa dari setiap bagian tubuhnya (terlalu sadis yah..)

Lama aku tercengang memperhatikan mereka dan merekapun melihat kearahku, DL benar-benar kaget melihatku dia tidak menyangka kalau yang ada didepannya itu aku, aku bisa melihatnya dari reaksi matanya (mata ga pernah bohong bro). Aku menghampiri mereka dan ga peduli lagi dengan yang ada disekelilingku aku sudah siap ribut kalau si cowok itu ikut campur urusanku, kalau seandainya aku dikeroyok dan kalah, pulangnya akan aku tunggu dia (kalau kalah lagi besoknya, sampai menang bro..), rupanya si laki-laki yang bersama DL menyadari gelagat aneh ini, dia pergi ketika aku mendekat ke DL, apa dia takut atau pergi untuk manggil teman-temannya aku tetap ga peduli.. aku menghampiri DL dan berkata ditelinganya “kamu ga lebih berharga dari seekor anjing”, setelah selesai aku meninggalkannya aku sudah ga ingat lagi dengan pesan mamanya yang memintaku untuk membawanya pulang, semua sudah jelas bagiku, aku sudah mengetahui semuanya, dan aku jadi sangat muak melihat muka DL, tapi DL terus manarikku dan mengikutiku dari belakang hingga keparkiran (saat itu kayak di pilm-pilm geto bro...)

DL memaksa masuk kemobilku ketika aku sudah mau pergi, dan diapun akhirnya bisa masuk, diperjalanan sudah ribuan makian dan teriakan yang aku katakan pada dia tapi percuma memaki orang yang sedang teler.. dia hanya bilang “maap… maap tom……. Aku khilaf, aku janji ini yang terakhir kalinya aku kesini” sambil bilang begitu dia menangis tapi air matanya ga ada.. (aneh..) aku bener-benar marah dan kecewa tanpa bisa melampiaskan kemarahanku hingga tanpa aku sadari airmatakupun jatuh (anjing… aku bisa nangis gara-gara cewek clubbing), aku menginjak pedal gas mobilku sekuat-kuatnya menuju kerumah DL aku akan antar dia pulang dan mengembalikan kemamanya, tapi DL tidak mau dibawa pulang dia pake ngancam mau melompat dari mobilku kalau masih membawanya pulang. Akhirnya aku belokkan mobilku menuju hotel M_, kami pesan satu kamar dan……….. (kejadian-kejadian selanjutnya ga usah diceritain dech, lo tebak aja sendiri yang jelas selama hampir dua tahun aku dekat dengan DL aku ga pernah… (sensor) ma dia aku selalu menjaganya meskipun kesempatan untuk melakukan itu semua sangat banyak, berkali-kali DL ngajak (sensor lage..) tapi aku selalu nolak dengan alasan “aku yang cowok aja bisa nahan, masak kamu ga bisa”. Tapi saat itu aku kecewa dan marah, dia yang selama ini aku jaga ternyata kelakuannya ga lebih baek dari seekor anjing (so…. Lo tebak aja sendiri apa yang terjadi selanjutnya pada kami) “………………..” ups.. ada yang lupa, malam itu aku smsin pasangan DL pake hapenya dia “maap aku tadi pulang ma kenalan baruku dia lebih ganteng dari kamu, sekarang kami sedang ceck-in dihotel M_, kalau mau gabung aku tunggu disini” terkirim aku hapus pesannya dan aku matiin hapenya. (biar tahu rasa tuh cowok, makanya jangan pernah kenalan ma cewek di tempat clubbing)

Paginya aku mengantar DL kekosannya temennya yang inisialnya F… dulu dia teman ngedancenya tapi sudah berhenti.. aku ceritakan semua kejadiannya setelah selesai aku pulang, siangnya aku dapat kabar dari DL kalau cowok yang semalam bareng dia telah mati karena kecelakaan sepulang dari the flame (waktu itu.. setengah percaya setengahnya belum yakin), namanya nero, konon nama aslinya madi atau siapalah aku ga seberapa ingat, dia mahasiswa unibraw malang… daerah asalnya aku ga tahu tapi mayatnya pagi itu juga sudah dibawa pulang… (yang kenal ma nero pasti tahu cerita ini), aku nyantai aja mendengar kabar matinya si nero sepulang dari dugem karena kecelakaan.. meskipun si DL bilang beruntung malam itu dia ikut pulang bersamaku, andai dia pulang bareng si nero belum tentu juga nyawanya masih menyatu sama badannya… (semoga malaikat yang menyambutnya tidak memurkainya dan lansung menghujamkan amarahnya tanpa terlebih dulu bertanya, siapa TUHANmu…?, semoga sinero tidak menjawab ajeb… ajeb ketika malaikat bertanya apa agamamu…??).


Aku iseng menghubungi temanku yang biasa jaga di the flame.. kami biasa ngobrol pake bahasa daerah kami tapi ga mungkin aku tulis pake bahasa daerah, ntar ga ada yang ngerti..
“kamu tadi malam di flame yaa”
“iya.. kenapa tom”
“ada kejadian aneh ga tadi malam..??”
“semalem anak-anak abis mukulin anak rese diparkiran belakang”
“siapa..?, kenapa sampe dipukulin…”
“katanya namanya nero, dia mabok trus rese hingga toketnya DJ diraba-raba, akhirnya kita ambil tu anak dan kita hajar sampai berdarah”

Ternyata emang benar kejadiannya, aku bisa mengambil kesimpulan kalau sinero malam itu datang bareng DL, tapi DLnya pulang ikut aku, dia pasti marah karena pasangannya hilang dan melampiaskan kemarahannya keminuman, dia mabok dan rese hingga akhirnya dipukuli sama anak-anak keamanan disana, setelah itu dia pulang dengan pikiran kacau, mabok dan…… brack, (kecelakan) karena sudah ga konsentrasi lagi waktu nyetir.. (mati seketika).

Sorenya aku jemput DL dikosannya F untuk mengantarnya pulang..(gila yah.. setelah kejadian semalam aku masi sempat mau ngantar dia pulang), aku tidak langsung membawanya pulang, aku bawa dia ke makam papanya.. siapa tahu dia menyesal dan benar-benar mau berhenti setelah melihat makam papanya.. yang aku ingat waktu itu dia nangis dimakam papanya, tapi aku ga tahu apa yang ditangisinya (kira-kira apa yah..). Setelah selesai aku mengantarnya pulang, aku menghubungi mamanya aku bilang akan mengantar DL pulang sekarang dan berharap mamanya tidak menceramahi dia dulu apalagi mengomelinya, karena aku tahu watak DL.. kalau dia marah dia akan pergi lagi dan.. (lantai dansa lagi bro, dengan alcohol disampaingnya…) aku minta DL menghapus nomer hapeku, aku berharap dia tidak menghubungiku lagi, (sebenarnya waktu itu dia masih belum terima tapi aku terlanjur sakit bro)dan hubungan kami berakhir sampai disitu……..

_______ DL sekarang kuliah dan bekerja disampoerna dan Honda SPG, pertemuan terakhir dengannya sekitar pertengahan November 2008 ketika dia SPGan di O2 bilyard, buat DL… bagaimanapun juga aku pernah menggantungkan harapan padamu, jaga diri baek-baek yah.. tubuh dan wajahmu terlalu indah untuk kau sia-siakan, kelak suatu saat jika kita bertemu lagi aku ingin kau menjadi DL yang dulu waktu pertama kali aku kenal_________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar