Jumat, 05 Desember 2008

mensucikan nama dengan perbuatan dosa


Ternyata fakta yang disajikan
Tidak seindah harapan……….
Keinginan untuk merubah masa lalu hal yang sangat mustahil,
Meski kenyataan seperti kutukan,
Menyesal sudah tidak ada gunanya lagi…
Pasti ada pilihan berat diantara pilihan-pilihan sulit.
Tapi haruskah dengan A B O R S I…!!!????
Demi mensucikan nama, kita harus menciptakan sebuah dosa.
____t o m m y____


April 2008, untuk kesekian kalinya aku datang kekosan RD.. (cerita tentang RD ada di “kumpulan para janda), ada teman kosannya RD yang… (perfeck broo), seperti biasa otak rakusku kembali bekerja.. aku berusaha mencaritahu tentang dia, bla.. bla.. bla.. setelah usaha sana-sini tanpa kenal lelah akhirnya aku dapat informasi tentang dia+ nomer hapenya (kalau ada niat pasti biso koq). inisialnya NE dia satu daerah dengan RD, sudah tunangan dengan cowoknya (sama-sama kenal baik antara keluarga mereka), dan cowoknya adalah anak pejabat diluar jawa, dia satu kampus dengan NE… (urusan sandang pangan jelas dijamin dari cowok dia, anak pejabat bro...), mau cowoknya anak pejabat atau anak tukang becak.. aku ga peduli, yang penting dia belum jadi istri orang. Akan aku libas semua yang menghalangiku.. (ambisiku untuk mendapatkan dia tidak bisa dicegah lagi, kalau aku sudah niat tidak seorangpun dapat mencegahku.. tidak juga iblis atau syetan). Niatku baik dan harapanku suci terhadap dia.. mungkin NE pelabuhan terakhir dari setiap petualangan untuk menemukan sebagian tulang rusukku, mungkinkah dia yang kelak akan mendekap dan menghiburku jika aku sedih, membelaiku jika aku lelach dan mengidungkan harapan-harapan tentang masa depan jika aku sedang putus asa… (maap yee.. aku sok puitis, tapi emang gitu harapannya bro). aku harus lebih berusaha lagi, ditolak, gagal atau dihina dengan ribuan hujatan… itu semua urusan nanti yang penting aku harus berusaha… (semangat..!!!)

Saat itu antara RD dan NE terjadi konflik… gara-gara RD suka pulang pagi, dan gosipnya lagi si RD suka dijemput tengah malam tanpa kenal waktu oleh… koko-koko (maksutnya mata sipit broo.. kalau belum ngerti juga , kira-kira aja sendiri), RD merasa terisolir ketika semua teman kosannya cuek pada dia termasuk NE, padahal NE teman sejak SMPnya dan diantara mereka berdua dulunya sangat dekat, hampir tidak ada rahasia diantara mereka berdua… otak licikku kembali bekerja, ini kesempatanku untuk bisa dekat dengan NE. aku pura-pura mau bantu RD agar bisa dekat lagi dengan NE, aku yang akan menjelaskan pada dia kalau RD sebenarnya tidak sebejat perkiraannya (RD mendukung)…

Aku hubungi NE menjelaskan siapa aku (dia tahu aku bro.. berarti dia sering memperhatikanku, aku jadi GR), dan menjelaskan maksutku… Seolah-olah aku seorang pahlawan yang mau monolong RD dari cengkraman para koko dan menjauhkannya dari dunia clubbing, aku membumbuinya kalau aku sebenarnya baru kenal dengan RD tapi sangat peduli tentang RD karena aku tahu latar belakang kehidupannya, tapi mengapa NE yang sudah lama kenal baik justru menjauh darinya yang justru menyebabkan dia semakin terkulai diketiak para koko itu… ternyata dia merespon (ini yang aku harapkan bro..), terjadi debat panjang antara kami tentang RD, dia melayangkan argumen-argumen dan bukti-bukti mengapa dia menjauh dari RD… dari semua protes, argument, dan tindakan yang kami lakukan terhadap RD kesimpulannya cuma satu “kita sama-sama ingin RD lebih baik” (dia belum sadar kalau sekarang udah masuk perangkapku… sebenarnya aku ga peduli mau RD jungkir balik atau balik jungkir yang penting dia ga nyenggol aku, aku hanya ingin lebih dekat dengan NE yang wajahnya (ck..ck…ck) akhirnya kita sepakat bertemu untuk membahas masalah RD… (berdua broo..)

Lama.. lama… lama…. (loadingnya emang lama) aku dan NE makin dekat, apalagi setelah cowoknya pulang kehabitatnya (waduh.. salah tulis lagi ya, maksutnya pulang kampung broo) kita sering jalan bertiga, kalau jalan bertiga aku jadi enek liat muka RD, aku ingin menendang jauh hingga dia keluar dari planet ini, semua itu terpaksa supaya aku tidak terlalu nyolok kalau pengin dekati NE dan satu-satunya jalan lewat RD (mulut RD bisa ember kalau tahu rencanaku). Tapi setelah kami makin dekat lagi aku sering keluar berdua dengan NE tanpa sepengetahuan RD, meskipun cuma sebatas makan, atau maen bilyard (dia jago maen bilyard broo).


Ketika permainan ini hampir aku menangkan tiba-tiba ada peluit panjang yang memaksa aku untuk istirahat sejenak.. ( kayak maen bola aja) Sore itu aku dihubungi RD dan NE, mereka memintaku untuk datang ketempat mereka.. aku ga boleh bertanya ada apa, karena nanti disana semua masalah akan dijelaskan… (?????), seperti ada petir dihari yang tenang ketika mereka mengajakku kedokter kandungan (what..!!!), semua sendi-sendi tubuhku terasa lemas, NE yang selama ini aku incar dengan berbagai pengorbanan, dengan usaha mati-matian ternyata terlambat datang bulan, tes kehamilan juga menunjukkan dia positif… tapi NE merasa tidak pernah melakukan perbuatan itu, (aneh kannnnn…… mungkin dia tidak pernah melakukan “____” tapi dia merasa bikin itu janin) yawda aku tidak memperpanjang masalah itu, kami ingin tahu kepastiannya dengan USG... kita bertiga berangkat ke dokter kandungan, sebelumnya kami menjemput K dulu. K seorang cowok, temannya RD dan NE. dari gelagatnya dia juga suka pada NE (wajar karena NE cantik), dia sering bantu NE ngerjain tugas kampus termasuk skripsinya NE… aku pernah bertanya pada NE tentang K, NE bilang hanya teman dia bukan typenya (mungkin NE cuma manfaatin otaknya, bukan fisiknya…). Setelah selesai USG keputusan dokter adalah….

NE positif hamil karena sudah ada air ketuban, tapi janinnya belum ada… (dokternya aja bingung, apalagi kami , so… aku ga bisa jelasin kenapa bisa begitu), dokter menyarankan untuk datang lagi satu minggu kemudian untuk dapat kepastian. Dihadapan dokter NE tampak masih tenang-tenang saja, tapi setelah sampai kemobil dia menangis sejadi-jadinya, (maksutnya mewek kayak anak kecil ) entah apa yang ada dibenaknya waktu itu.. mungkin masa depannya, keluarganya, dan TUHANnya…( satu lagi bro.. cowoknya yang sampai sekarang belum juga datang), setelah suasana lebih tenang aku sarankan NE nanti menghubungi cowoknya, menceritakan semua kejadian ini, “suruh dia cepat kembali kesini dan dia harus bertanggung jawab…”, (tentang perasaanku ga usa dibahas yaa.. yang jelas aku dipaksa kalah, atau mengalah pada keadaan… kesedihanku ga bisa aku tulis dengan kalimat) besoknya aku dapat kabar kalau ternyata cowok yang sudah jadi tunangannya itu tidak mengakui janinnya.., dan malah nuduh NE bikin ma orang laen (otak cowok emang kayak geto, aku ga terkejut bro..), meskipun cowoknya belum yakin kalau itu janinnya tapi masih berharap bisa dekat dengan NE, so.. kiriman uang buat NE mengalir lebih deras dari biasanya, seolah semua bisa dibeli dengan uang, dan semua masalah dapat terselesaikan dengan uang. Sebenarnya NE tidak seratus persen yakin kalau dia hamil karena kata dokter janinnya belum ada, NE malah menganggap cowoknya telah mengiriminya ilmu hitam karena semenjak kejadian itu banyak kejadian-kejadian aneh dikamar kosannya… dan kalau mereka konflik cowoknya sering mengutarakan kalimat-kalimat ancaman yang menjurus ke hal-hal magig, NE menganggap yang ada diperut itu bukan janin tapi benda kiriman (aku makin bingung… )

Akhirnya kami (berempat) sepakat mencari “orang pintar” untuk tahu kebenarannya, kebetulan sekali ada tetangga K yang konon katanya bisa melihat benda-benda kasat mata, bisa merasakan aura panas dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit yang tidak bisa terdeteksi oleh ilmu medis… akhirnya kami datangi juga orang pintar itu, konsultasikan keluhan NE, melakukan ritual penyembuhan dan seleai, kami meminta kesimpulannya beserta pantangannya, orang pintar tadi memvonis jika yang diperut NE bukan janin tapi benda kiriman dari cowoknya… (jadi ngeri broo… bagaimana kalau benda kiriman itu isinya radio, tipi atau sisa bomnya amrozi), makin yakin NE kalau cowoknya brengsek dan dia makin sibuk menjalankan perintah dari si orang pintar yang serba aneh, NE harus menabur garam ketika malam datang disekitar kamar kosannya… (wuih.. pasti asin semua kosannya), mandi kembang tujuh rupa ditengah malam (kalau yang ini pasti wangi bro.. aku setuju) dan sebagainya... hingga satu minggu telah tiba , saatnya untuk USG ulang, aku menyarankan untuk ganti dokter yang lebih bagus supaya hasilnya lebih akurat, Kami bertiga tanpa K sepakat untuk meriksanya ditempat yang lebih terpercaya, dan aku sempat dikira suaminya oleh suster yang piket (gila.. bikin aja ga pernah).

Disitulah semuanya jelas sejelas-jelasnya kalau yang ada diperut NE janin, karena foto USG menunjukkan janinnya sedang tertidur pulas diperut NE.. (yang aku lihat difotonya memang begitu..), ternyata anggapan NE salah, ramalan si”orang pintar” juga salah… dan aku benar-benar kalah dalam permainan ini (tidak ada lagi harapan tentang indahnya cinta, halah...), padahal aku sudah masuk terlalu jauh kedalam (meninggalkannya dengan kepala tertunduk itu rencanaku selanjutnya bagaimanapun juga ada yang lebih berhak menjadi ayah dari bayi itu), NE tidak menangis dia kelihatan sudah siap dengan kenyataan ini mungkin dipikirannya sudah tidak ada gunanya lagi menyesal, meskipun fakta yang disajikan tidak seindah harapan… keinginan untuk merubah masa lalu hal yang sangat mustahil, meskipun kenyataan yang dia dapat dirasakan seperti kutukan.

Minggu pertama NE masih tabah, dia sabar merawat janinnya, dia rajin minum fitamin, minum susu dan makanan-makanan bergisi lainnya (pokoknya empat sehat lima sempurna dech), permintaannya juga mulai aneh-aneh (ngidam bro), aku kadang harus membelikan pissa untuknya, padahal aku sendiri jarang-jarang makan pissa.. yang penting dia tidak melakukan apa yang aku kwatirkan aku masih bantu dia. (sstt… maksutnya aborsi)

Pada suatu malam dia memintaku datang kekosannya, dia bingung tanpa tahu harus berbuat apa, waktu makin berjalan dan perut NE makin membesar, tidak mungkin dia tinggal dan kuliah dengan perut yang membesar, tapi cowoknya belum juga kembali, dia seperti pengecut yang bersembunyi dibalik meja papanya, dan berlindung dibalik tameng uangnya, sudah tidak mungkin lagi untuk menggantungkan harapan pada cowoknya (aku tidak tahu yang dibicarakan NE dengan cowoknya kalau ditelpon… so aku tidak bisa cerita banyak tentang konflik mereka), dan K yang selama ini memang benar-benar cinta mati pada NE mau bertanggung jawab, dia siap menjadi ayah dari janin yang tidak dia tanam dan bersedia menikahi NE… (benar-benar sikap jantan seorang pejuang cinta, aku kagum padamu K,) tapi sayang NE tidak mencintainya, NE tidak mau…, dan NE meminta pendapatku ketika satu kalimat busuk dia ucapkan, “aborsi”(mendengarnya aja aku sudah ga berani .. apalagi ikut membantunya) dengan tegas aku menolak usul itu… “bayi itu punya hak untuk hidup, dia tidak bersalah… “, tapi NE tidak bergeming alasannya…. demi nama baik, demi keluarga, demi masa depan, dan demi-demi yang lain dia rela membunuh seorang bayi yang tidak berdosa, darah dagingnya sendiri…..

Aku angkat tangan tidak mau ikut campur urusannya dia kalau akhirnya “aborsi”, apalagi membantunya. Beberapa hari kemudian NE menghubungiku dia benar-benar mau melakukannya (katanya ada seorang teman yang bisa membantu mencarikan ahli aborsi), tapi sebelumnya dia memintaku untuk mengenalkan pada seseorang yang pernah melakukan aborsi dia ingin berbagi pengalaman, dukanya seperti apa, resiko paling buruk dari aborsi dan sebagainya… aku menyanggupi (ini kesempatanku untuk menggagalkan rencana NE bro).

Aku hubungi temenku, dia mantan bispak inisialnya PR… sudah beberapa kali dia melakukan aborsi (dulu kami pernah dekat bro, jadi banyak tahu tentang dia… kisahnya pernah aku tulis dalam bentuk anonim,) aku berpesan padanya supaya dia menakut-nakutinya, pokoknya berusaha agar NE takut dan tidak jadi melakukan aborsi, ceritakan yang ngeri-ngeri, mencekam atau apalah buat dia, kalau perlu berbohong agar dia menggagalkan rencanamya… dan ternyata menurut PR hal-hal yang ngeri itu benar-benar ada, sesuatu yang mencekam itu benar-benar terjadi.. dulu setelah PR melakukan aborsi dia sering didatangi anaknya dalam bentuk mimpi bahkan ketika dia sadar, dan sampai sekarang dia sering dihantui penyesalan… (makin yakin aku mempertemukan mereka), aku kenalkan mereka.. dan aku ga tahu lagi yang dibicarakan mereka setelah pertemuan itu, karena mereka tukeran nomer hape.

Siang itu aku dikabari RD kalau NE mau aborsi sekarang, RD tidak bisa mencegahnya karena dia sedang kerja, NE berangkat sendiri dan dia tahu tempat melakukan itu dari PR… (waduh.. aku seperti superman yang sok heroic gitu broo) aku langsung mencari tahu tempatnya dari PR sambil memakinya dengan berbagai hujatan karena memberi tahu NE tempat aborsinya, dengan cepat mobilku aku pacu kesana, tapi terlambat… yang aku datangi hanya tempat seorang kurir, meskipun aku bujuk dengan berbagai cara mereka tetap menjawab tidak tahu, mereka sangat rapi menutupi tempat aslinya.. dan semuanya sudah terjadi..

NE sudah membunuh bayi tidak berdosa itu, atas nama harga diri dan nama baik dia berani mensucikan namanya dengan perbuatan dosa. Laknat, kejam, sadis, dan entah kata-kata apalagi yang bisa menggambarkan perbuatan NE pada bayinya, dia minta maaf padaku dan siap menerima ribuan makian dariku karena perbuatannya, dia sadar kalau perbuatannya tidak bisa termaafkan tapi itu satu-satunya pilihan paling berat diantara sekian banyak pilihan-pilihan sulit… (apapun alasannya perbuatan NE didak bisa dibenarkan oleh manusia, apalagi tuhan… tul ga bro) besoknya aku dihubungi NE.. dia kesakitan sendirian dikamar kosnya, dia tidak berani meminta bantuan teman-teman kosnya yang lain karena aibnya takut terbongkar, RD juga sedang bekerja.. jalan satu-satunya dia meminta bantuanku… (ugh… aku cuma kebagian sialnya, ga ikut makan tapi kena getahnya)

Ketika aku sampai, keadaan NE benar-benar kacau, mukanya pucat, bibirnya membiru, jangankan untuk keluar menemuiku berdiri aja susah buat dia, aku harus nyelonong masuk kekamar kosnya untuk dapat melihat keadaanya meskipun tertulis dengan jelas kalimat “cowok dilarang masuk” (bodo amat.. ini keadaan darurat, dalam keadaan darurat hukum atau peraturan bisa berubah), aku menawarinya supaya dia kerumah sakit karena keadaannya sangat parah tapi dia tidak mau, lagi-lagi karena takut ketahuan, sedang untuk merawat dia dikosan juga tidak mungkin karena dia takut temannya ada yang tahu dan aku tidak bisa leluasa keluar masuk kosnya, apalagi tadi si dukun aborsinya pernah datang kekosannya untuk memberinya semacam ramuan.. (untung temannya tidak ada yang kenal),akhirnya aku ambil keputusan membawa NE kesebuah hotel.. mungkin disana akan lebih tenang dan aku bisa merawatnya.

Dua hari aku dengan sabar merawat NE dihotel, dua hari aku makin dihantui kecemasan melihat keadaan NE yang semakin ngedrop.. dia menggigil kedinginan dan gerah karena kepanasan, mungkin karena dia sudah tidak tahan dengan sakit yang begitu menyiksa hingga dia sering mengigau.. tidak ada yang bisa aku lakukan saat itu kecuali memaksa dan menyuapinya makanan agar tubuhnya kuat, memberinya air hangat dengan handuk dikeningnya, dan sesekali memeluk dan mendekapnya apabila dingin sudah taktertahankan olehnya..(kapan lagi bisa peluk dia bro..)

Mungkin dia melakukan aborsi dengan cara tradisional untuk menggugurkan kandungannya aku juga tidak tahu, yang aku tahu saat itu dia menunggu proses keluarnya janin setelah dia melakukan ritual aborsinya, dan meminum berbagai ramuan yang menurutku baunya sangat aneh, perutnya semakin panas seperti ada bara diperutnya, sakit yang dia rasakan ditubuhnya ditambah perih karena penyesalan ditunjukkan dengan linangan air mata, yang dia rasakan mungkin sijanin mencari jalan untuk bisa keluar, dan keadaanya benar-benar mencekam (andai cowoknya tahu keadaannya.. mungkinkah dia masih mau sembunyi dibalik uang yang ia banggakan), kalau aku bisa menggambarkan keadaannya, separuh NE bisa selamat dan separuhnya lagi adalah kemungkinan yang paling buruk... NE meninggal dikamar hotel itu.. (bayangin aja bro, perasaanku saat itu seperti apa), kalau dia meninggal dikamar hotel semua orang akan menuduhku yang menjadi dalang dari semua ini, aku yang menyebabkan NE meninggal, aku yang mendorong NE melakukan aborsi.. dan sebagainya-dan sebagainya. Tapi aku tidak peduli yang ada dipikiranku saat itu bagaimana menyelamatkan nyawa NE. (yang diatas lebih tahu koq, biarlah aku dianggap salah didepan manusia tapi benar dihadapan TUHAN)

Hari kedua saat tengah malam aku menjemput RD untuk bergantian menjaganya, dan dimalam itu RD menghubungiku kalau terjadi pendarahan hebat pada NE, aku tidak berani membayangkan keadaanya saat itu, tapi setiap menit aku tanya perkembangannya hingga pagi menjelang dan semuanya telah selesai……, NE selamat meskipun hari-hari berikutnya dia harus bersusah payah mengembalikan kesehatannya, dan aku bisa bernafas lega, tapi janin itu…. Janin itu tetap pergi tanpa pernah tahu busuknya dunia ini, karena keadaan dia dipaksa pergi sebelum melihat dunia yang seharusnya dia tempati.



------ setelah kejadian itu, selama dua bulan NE memperdalam ilmu agama dipesantren, setelah keluar dia bekerja disalah satu hotel bintang lima dimalang, kabar teakhir yang aku dengar dia sudah tidak bekerja lagi dihotel, sekarang dia tinggal dirumahnya dan sesekali dia datang kemalang-------------------

Buat NE_____ jangan pernah kembali kecowoknya yang brengsek, pengecut dan banci itu..!!!, kejadian ini jangan pernah terjadi untuk yang kedua kalinya, karena demi syetan atau kuntilanak aku tidak akan pernah lagi merawatnya, ambil hikmah dari semua kejadian itu, kamu sudah mengambil resiko yang "katanya" demi tujuan mulia, raih tujuan itu, dan jangan pernah menyerah pada sesuatu yang nilainya kurang dari bintang-bintang dilangit_______
(BACA SELENGKAPNYA)..

Rabu, 03 Desember 2008

SPG itu masih perawan


Hanya atas nama cinta,
pantaskah seseorang meyerahkan kesuciannya
diwaktu terlarang.....
seagung itukah cinta itu,
hingga mahkota yang harus dia banggakan rela terkoyak
oleh kebiadaban laki-laki...
jika ada yang menjawab iya..., berarti dia orang paling
BODOH.....!!!
___________t o m m y _____________
Aku sedang bekerja seperti biasa… ada seorang SPG rokok yang nyelonong masuk ketempat kerjaku, padahal dilingkungan kerjaku mayoritas laki-laki, bisa ditebak susananya seperti apa… ( heboh broo..) tapi si cewek tadi cuek aja sambil merayu supaya kami membeli rokoknya, dipikiranku mulai timbul ide nakalku… (tentang wajah dan body dia… kira-kira aja sendiri kalau SPG seperti apa, aku udah bosan menulis kata-kata cantik, sexy, atau sensual), anak-anak ditempat kerjaku ga ada yang mau beli karena ga ada duit, hanya mulut mereka yang usil menggoda si SPGnya… aku bertanya teman-teman SPGnya yang lain yang mungkin aku kenal dan dia kenal juga, dan ternyata banyak yang dia kenal, kami mulai akrab dan kenalan.. inisialnya RT anaknya cuek banget.. bukan orang jawa, ngekos dimalang, suka clubbing juga karena dia menunjukkan marchendise dari hugo’s padaku, (lagi-lagi anak dugem). Sebenarnya rokok yang dia tawarkan bukan kesukaanku, tapi ada rasa kasihan juga setelah melihat dia makin memelas, akhirnya timbul ideku, aku mau beli tiga bungkus rokoknya dengan syarat dia harus ngasih aku nomer hape yang benar-benar valid dan mau aku traktir, yah.. sekedar cari makan, liat lampu kota atau layar tancap… (ehm.. dia mau broo), tapi dia ngajakin clubbing padahal aku muak dengan dunia clubbing.. yawdalah yang penting dia mau diajak jalan, akhirnya aku terima juga. Deal kami sepakat dan dia pulang, ups.. ada yang lupa, sebelum dia pulang dia masih sempat meminta sebagian isi marlboroku… (huu…dasar, tukang jualan rokok tapi masi minta rokoknya orang).

Malam minggu setelahnya dia menghubungiku, dia sudah siap untuk diajakin jalan… (sebenarnya aku yang belum siap kalau untuk diajakin dugem) tapi karena ini orang baru dikehidupanku, maka ketidak siapanku dapat dikalahkan oleh rasa penasaranku… (otak kucing garong emang kaya geto yah…). Aku berangkat menjemput dia dikosannya dan mulai menyusuri lampu-lampu kota, makan malam hingga Jam sudah menunjukkan angka dua belas malam, dia sudah merengek ngajakin clubbing kehugo’s, aku bilang sudah lelah untuk berjingkrak-jingkrak dibawah remangnya lampu disco (sebenarnya males aja kesana) karena dari tadi sudah muter-muter, aku tawari untuk cari tempat alternatif selain dugem sambil pura-pura memegang kepalaku, tapi kalau dia masih ingin masuk juga aku anter kehugo’s tapi aku ga ikutan masuk, aku akan pulang… (dia mau broo… dia mau ikut aku kemana aja), tapi dia minta diantar kehugo’s dulu karena marchendisenya mau dibagi-bagikan pada teman-temannya daripada ga kepake, kami meluncur kesana dia masuk kedalam sebentar aku ga tahu dia ngapain didalam karena aku menunggu dimobil, kami keluar lagi menyusuri jalan dan dia menciumku dimobil… (speechless!!!!) Kita baru aja jalan broo.. tapi dia uda berani menciumku, setelah lama jalan tanpa tujuan yang pasti aku mengajaknya pulang tapi dia ga mau pulang alasannya pintu pagar kosannya sudah dikunci.. (sebenarnya aku tahu kalau itu alasan klasik supaya aku bisa ngajak dia check-in) aku pura-pura ga ngerti dan minta jalan keluarnya,( kalau membawa dia pulang kerumahku (waduh… jangan dech, rumahku surgaku dan bukan tempat bikin dosa, meskipun aku bejat tapi tetap berharap malaikat-malaikat menghuni rumahku bukan iblis).. RT menawariku untuk menyewa guesthouse, apa boleh buat daripada dia ikut aku pulang kerumahku, akhirnya kami menyewa guesthouse. Diotakku udah yakin sekali kalau RT bukan cewek baek-baek, dia sama brengseknya dengan cewek-cewek clubbing yang laen aku sudah mulai muak dengan kelakuannya…

Setelah membayar bill guesthousenya aku pamit pulang tapi lagi-lagi RT ga mau ditinggal, alasannya dia ga berani tidur sendirian diguesthouse… (yawda aku turuti lagi permintaannya, aku temani dia dikamar).

Aku bukan malaikat, aku manusia biasa yang diberi nafsu oleh TUHAN.. dan tugasku untuk mengatur nafsu itu kepada porsi yang benar (itu yang membedakan manusia dengan para malaikat). Aku berdua didalam kamar dengan gadis cantik yang agresif… (aku hanyut bro..) mata kami saling beradu hingga dekat… dekat… dan makin dekat hingga tidak ada lagi jarak diantara kami, wajah kami menyatu tanpa aku sadari sebelumnya, semua terjadi begitu saja seolah ada hentakan keras yang mendorong wajah kami untuk menyatu, seperti ada jalan licin yang tidak mampu kami tahan dan memaksa kami untuk saling berciuman, aku terbuai, terlena oleh aroma nikmat yang mulai mengalir kesetiap pori-pori badanku, aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan disekelilingku, entah itu syetan atau iblis dari neraka yang paling dalam aku tetap tidak peduli, tanganku meraba kesetiap tubuh yang dia miliki, mengalir seperti air yang mencari tempat lebih dalam untuk disinggahi. RT mengerang, tangannya dililitkan keleherku, tubuhnya menggeliat bagai cacing kepanasan dibawah terik mentari, tanganku makin liar mengelus bahkan meraba kesetiap bagian tubuh RT yang menonjol, satu persatu baju yang kami kenakan terlepas dari badan kami, nafas kami tersengal seolah saling memburu untuk mencapai sesuatu yang sama-sama kami tuju, iblis sudah benar-benar menguasai kami.. (ambil nafas dulu bro.. bacanya jangan sampe ikutan nafsu juga, ntar masuk kamar mandi bisa abis tuh sabun, nambah lagi dong anaknya dikamar mandi), mereka mungkin tertawa karena sebentar lagi akan berhasil menghasut kami untuk menciptakan dosa yang mereka harapkan.., hampir saja kami melakukan perbuatan kotor dan hina… tiba-tiba RT berbisik “aku masih perawan tom…” (aku kaget bro… tapi belum yakin), aku mendorong tubuh RT dan menyambar bajuku, aku masih belum yakin kalau dia perawan tapi dia malah menantangku untuk melakukannya dengan syarat kalau memang terbukti dia masih perawan aku harus tanggung jawab dan bukannya jadi pengecut, (bukan perawanpun belum tentu aku berani melakukannya apalagi kalau dia masih perawan…) aku masih terdiam mengatur emosiku biar stabil dan mencoba untuk berfikir lebih bersih, aku tidak terlalu bodoh untuk membedakan bentuk “V” yang perawan dengan yang sudah “rusak”, aku punya koleksi ratusan bokep dari ribuan gaya dan bentuk… aku diajari anatomi tubuh perempuan disekolahku dulu, dan yang lebih penting aku punya pengalaman sendiri kalau masalah itu… (ehm.. jangan ngeres), kalau dari segi itu semua, dua ratus persen sangat masuk akal kalau RT mengaku masih perawan. Nah pertanyaannya yang bikin tidak masuk akal adalah… Segampang itukah dia menyerahkan keperawanannya kepadaku yang baru dia kenal, baru pertama kita jalan, dan dia belum tahu aku secara keseluruhan..?

Aku “kalau kamu masih perawan, kenapa begitu gampang kamu mau melakukannya …??”

RT “entahlah… aku juga gatahu, mungkin karena aku menyukaimu…”

Aku”karena kamu suka trus kamu mau melakukannya..???”

RT”tapi aku yakin kamu orang baek, kamu ga akan meninggalkanku setelah kamu melakukannya..”

Aku “ dari mana kamu yakin…???”

RT lama dia terdiam kemudian bilang.. “perasaanku aja…”

Aku”kamu orang paling bodoh yang pernah aku kenal… seandainya aku orang lain, sekarang statusmu pasti sudah bukan perawan lagi, dan belum tentu besok kamu ketemu lagi dengan orang itu, mereka akan menyeringai tertawa karena berhasil mencicipi perawan…”

RT”aku suka sama kamu….”

Aku”dari kecil aku sudah dijodoin sama keluargaku, meskipun aku tidak suka dengan perjodohan ini tapi aku sudah tidak mungkin lagi menolaknya, karena kalau sampai gagal dua keluarga besar kami akan saling bermusuhan…” (sebenarnya aku bohong dengan kata-kataku tadi, kata-kata itu sering aku pakai pada teman perempuanku kalau mereka sudah berharap lebih dariku… aku paling males terikat dengan kata cinta, apalagi cewek clubbing…)

RT diam dan airmatanya mulai mengalir dipipinya… entah apa yang ada dipikirannya,tapi semakin lama dia semakin terisak hingga tubuhnya tergoncang, aku merangkulnya, memeluknya hingga pagi datang….
Setelah kejadian itu, hari-hari selanjutnya kami sering jalan bareng, dan sifat-sifatnya yang lain mulai timbul, lucu, manja, cuek.. dan ternyata dia pernah depresi, penyebabnya sampai aku menulis ini belum pernah tahu, dia sendiri yang bilang pernah depresi dan aku lebih yakin karena temannya juga tahu… tapi temannya ga mau cerita penyebabnya. Didalam tasnya pernah aku lihat ada ramelton.. (sejenis obat untuk orang yang insomnia,) dan aku pernah mengantarnya keapotik ketika dia membeli citalopram, fluoxetine, paroxetine.. dsb, dan obat-obat itu kalau aku ga salah untuk orang yang depresi…

Pernah suatu ketika ketika aku dan RT jalan bareng aku masuk ke ATM untuk ambil uang, RT menunggu dimobil dan hapeku aku tinggal, ada SMS masuk dan RT membukanya… ternyata sms dari DL (kalau pengin tahu tentang DL baca di liarnya cewek clubbing atau "klick disini bro.."). Setelah membaca isi SMSku rupanya RT menelpon DL pake hapeku dan aku ga tahu apa yang diomongin.. yang aku tahu ketika aku masuk kedalam mobil, RT sudah protes padaku tentang DL.. dia menangis sambil teriak-teriak (waduh.. pokoknya heboh, orang depresi mang kaya geto yaks), dan disaat yang sama DL menelponku dia juga mengomeli aku….. (aku bingung saat itu, apa yang harus aku lakukan bro…), aku tidak bisa lansung meninggalkan RT setelah mengetahui latar belakangnya pernah depresi… sedikit demi sedikit aku berusaha menjauh tanpa harus menyakitinya, dan akhirnya aku benar-benar bisa lepas dari RT…….

_______RT…….. terakhir aku bertemu dia ketika menjelang lebaran waktu itu aku mengantarnya beli tiket pesawat , terakhir berhubungan setelah lebaran, dan sekarang kami benar-benar putus hubungan karena hapenya sudah tidak aktif lagi. Kabar terakhir dia masih dimalang, masih menjadi SPG dan dia menganggapku sudah tidak tinggal dimalang lagi karena waktu terakhir berhubungan aku bilang masih dikampung ._____________________

(maafkan aku RT… aku terpaksa membohongimu)
(BACA SELENGKAPNYA)..

Selasa, 02 Desember 2008

kumpulan para janda








Awal 2008 aku janjian dengan dua orang teman cewekku yang inisialnya RD… dan IC… mereka SPGnya Marlboro, RD wajahnya mirip arab, cantik dan hidungnya panjang (tapi ga kaya pinokio) dan si IC wajahnya imut, seksi dan cantik juga (tau sendiri kan… SPGnya marlboro rata-rata wajahnya emang diatas standart), penampilan mereka sehari-hari glamour banget, mereka anak clubbing juga, hampir tiap malam mereka habiskan waktu dilantai dansa…

Hari itu aku mo keluar kota untuk kirim barang (ups..,bukan narkoba lo), dan mereka mau ikut karena si RD rumahnya sama dengan tujuanku, kita satu arah. Akhirnya kami bertiga ikut mobilku… (lumayan broo.. jalan keluar kota ditemani dua orang gadis yang seksi abis…). Kami berhenti di supermarket untuk beli makanan ringan (untuk menghormati mereka broo), diperjalanan si RD usul kalau ga usah diantar sampai kerumahnya, alasannya takut merepotkanku karena aku masih ada urusan kerjaan, padahal aku pengin tahu lebih banyak tentang kehidupan mereka yang asli, apakah seglamour penampilan mereka kalau lagi clubbing atau berada dikosannya. Sebenarnya jaraknya agak jauh dari tempat dia minta berhenti, mereka harus naik taksi lagi untuk sampai kerumahnya si RD, kira-kira tiga puluh menit perjalanan. Aku sudah curiga pasti ada yang disembunyikan dari kehidupan asli mereka, karena biasanya mereka sendiri yang merengek minta diantar. Akhirnya aku usul supaya mereka ikut aku dulu sebentar keperusahaan yang aku tuju, karena memang aku tidak butuh waktu lama disana, setelah urusanku selesai baru nanti aku antar mereka pulang kerumah RD. RD tetap nolak tapi si IC setuju dengan usulku… satu suara banding dua suara akhirnya mereka ikut aku keperusahaan tujuanku, disana aku sudah kenal baik dengan pimpinannya, dan para karyawannya juga akrab denganku, aku sering member imereka uang rokok kalau aku datang kesana…

Aku masuk ditemani RD dan IC.. (aku seperti bos mafia yang sedang bawa dua orang selir, wew.. ga cocok ya kata-2nya), aku masuk menemui pimpinannya, ngobrol sebentar dan ngecek barang yang aku kirim selesai, kami sudah bergegas untuk pulang, RD dan IC menunggu dimobil… aku bergegas untuk memberi para karyawan disana uang rokok, seperti biasa para karyawan disana aku kasih uang rokok, biar semua urusannya jadi lancar, (terserah ini dibilang suap, sogokan atau apalah…)tapi tiba-tiba salah satu dari mereka menghampiriku dan berbisik,

Dia “bos… kamu kok bisa jalan sama RD”
Aku “kamu kenal ma dia…???”
Dia “ dia tetenggaku…. Dia janda, punya satu anak”
Aku”hah.. serius kamu kalau dia janda…???”
Dia “ iya… rumahnya di ….XXXX…., dia kerja dimalang sekarang…”
Aku” Oo…., iya tadi dia mau pulang, kebetulan kami satu tujuan jadi mereka ikut aku, ywdah akhirnya kita bareng “.

Ups… si RD janda dengan satu anak, aku kaget mendengar cerita tentang RD, selama ini aku kira dia belum pernah punya suami apalagi anak, karena penampilan RD bukan type-type janda. Rupanya RD melihat waktu kami mengobrol tadi dan udah mulai curiga, dia bertanya omongan kami tadi, aku jawab kalau dia kenal ma RD, RD hanya diam sepertinya dia sudah tahu yang aku bicarakan tadi. Kami sudah sampai dirumah RD dan aku ditawari untuk masuk dulu sekedar minum… (jelas aku ga nolak karena aku memang ingin tahu kehidupan mereka).
Rumahnya masih masuk lagi kedalam gang sempit, dan ternyata rumahnya sangat sederhana jauh sekali kalau dibandingkan kehidupan RD dikosan atau sedang clubbing, semua orang tidak akan mengira kalau RD tinggal dirumah itu. Seorang anak perempuan kecil kira-kira umur enam tahunan melompat kepangkuan RD dan memanggilnya mama. (wow… sekarang baru jelas kalau RD emang janda). Setelah lama dirumah RD Akhirnya aku pamit pulang dan ternyata mereka juga ikut aku lagi kemalang +anaknya RD… diperjalanan pulang RD menceritakan tentang kehidupan dia. Besoknya RD minta diantar jalan-jalan ma anaknya, dan aku turuti permintaannya… kami jadi lebih akrab hingga pada suatu ketika RD ngajakin aku check-in… (aku nolak pa gak…. Rahasia broo).

Sekarang kita bahas tentang si IC lagi. IC sebenarnya tinggal satu kontrakan sama SPG juga inisialnya AG… (kalau yang baca ini benar-benar anak clubbing dimalang pasti tahu sama AG) tapi mereka ada masalah gara-gara cowok, dan untuk sementara si IC ini numpang dikosannya RD. IC kadang ikut kami jalan ngantar anaknya si RD jalan-jalan, mungkin karena lihat aku makin dekat dengan anaknya si RD, IC akhirnya membuka kehidupan pribadinya. Dan ternyata dibalik wajah imutnya yang cantik dia juga seorang janda dengan satu anak.... Anaknya seumuran anaknya RD (hah… aku kaget lagi broo… jadi selama ini yang sering jalan ma aku janda semua), dulu IC pernah ngaku kalau dia bukan asli anak malang, dia anak luar daerah yang kerja dimalang, tapi sekarang dia buka semuanya dan alasan-alasan kenapa dia berbohong kepada semua orang.


Aku pernah diajak kerumahnya untuk menjemput anaknya dan lagi-lagi rumah dan kehidupan asli IC sangat jauh dengan penampilannya sehari-hari (penampilan glamour tapi kehidupan aslinya susah bro...) Meskipun IC tinggal satu kota dengan anaknya, tapi selama tiga bulan terakhir dia tidak pernah mengunjungi keluarga dan anaknya, anaknya tinggal dengan mantan suaminya, setelah aku paksa akhirnya IC mau pulang menemui anaknya. dan untuk menemui anaknya itu dia harus menyuruh kakak perempuannya untuk menjemput anaknya dirumah mantan suaminya, dia tidak mau bertemu dengan mantan suaminya. (kalau aku tulis tentang kehidupan rumah tangga dia ga etis yaa… jadi ga usah ditulis). Lama juga aku sering jalan ma IC, sebenarnya lebih banyak lagi kehidupan dia yang aku tahu, salah satunya ketika IC dapat kiriman tiket pesawat untuk kejakarta selama lima hari, tapi mungkin ga sopan juga kalau aku tulis disini (ntar dia sendiri yang baca…, waduh).

Setelah lama tinggal dikosannya RD, IC dan RD ada konflik.. (konflik dengan teman uda biasa pada mereka.. ) akhirnya IC kembali tinggal dikontrakannya AG, mereka uda baikan lagi… aku juga sering jalan dengan AG , setelah lama aku jadi dekat dengan AG, mungkin karena sifat mereka saling mejelekkan akhirnya RD dan IC buka rahasia AG padaku, dan ternyata AG juga punya anak satu……. Pertama aku ga percaya karena memang sifat mereka saling menjelekkan satu sama lain meskipun kalau mereka bertemu saling menunjukkan muka manisnya (cipika cipiki), tapi setelah aku tanyakan lansung ke AG dia mengiyakannya …. ( lagi-lagi janda broooooo……) dan AG sudah curiga kalau yang buka tentang kehidupan asli dia RD dan IC.. akhirnya AG dan IC konflik lagi dan IC ga tinggal dengan AG lagi. (ceritanya ribet yahh)


Sebenarnya AG lebih liar dari mereka, dan yang diceritakan mereka tentang AG yaitu kontrakan yang ditempatinya sekarang sebenarnya dibiayai seorang bos yang usianya udah tua bangka, AG bisa memeloroti duitnya si boss tadi 30 juta dalam lima hari (wow..fantastic), dulu memang pernah seorang laki-laki tua datang kekontrakannya AG tapi AG mangakuinya sebagai papanya, tapi menurut IC itulah orangnya yang membiayai kontrakan AG. masuk akal juga kalau dalam lima hari AG bisa dapatin duitnya si boss 30 jt, kontrakannya aja dikompleks perumahan kira-kira satu tahunnya sepuluh jutaan, belum perabotannya yang serba lengkap... uang jajan, dipegangin mobil, AG juga shopahollicz, dsb.... sebenarnya siboss memberi kebebasan pada AG untuk berteman atau clubbing dengan catatan harus pulang kekontrakan dan ga boleh ada cowok nginap dikontrakannya....(beberapa bulan kemudian siboss meniggalkan AG karena AG teralu liar dan tidak bisa dikendalikan). AG kadang menyuplay anak baru nakal yang butuh duit kesurabaya cuma satu malam bla... bla... bla... selesai dapat rupiah balik lagi, kemalang, persentasenya AG dapat berapa aku ga tahu... (yang ini aku dengar dari ID.. karena dia ikut ngantar "ayamnya" kesurabaya) kebenaran aslinya aku ga tahu.... tapi pernah suatu hari temanku yang dari luar kota mau datang dan minta dicariin "ayam", aku coba pesan ke AG.. dan dia lansung mengiyakan... ternyata temanku ga jadi datang, ketika aku datang kekontrakan AG "ayamnya" sudah ada... (mo gimana lagi, aku ga mungkin pake dia, so... tetap gagal) belakangan si "ayam" sering menghubungiku.. ( ga usa dibahas lagi y..),

Malam itu aku mengantar AG pulang ketika kami habis maen bilyard dan untuk kesekian kalinya aku benar-benar dibuat kaget AG tinggal dengan seoarang yang aku kenal inisialnya ID…, dan ID ini aku tahu banget kalau dia pernah punya suami dan satu anak karena aku pernah diajakin temanku kerumahnya, dan sifat rakusku kembali bekerja aku dekat dengan ID tanpa sepengetahuan AG… pernah suatu hari ID ikut aku keluar kota dan... (tebak aja ndiri,,)

aku ga tahu ini hanya kebetulan atau memang mereka bikin perkumpulan para janda, tapi yang aku tahu selama ini aku berada disekeliling para janda, satu alasan mereka yang bisa aku terima mengapa mereka menyembunyikan identitas jandanya, ternyata status janda atau status menikah tidak bisa dipakai menjadi SPG meskipun muka mereka cantik…..



(tentang mereka sekarang)


RD... sekarang masih tinggal dimalang dan bekerja di butiq


IC... ga ada kabar, kabar terakhir yang aku dengar dia tinggal diluar kota


AG.... masih dimalang, aku sudah jarang berhubungan ma dia


ID.... sekarang bekerja ditempat bilyard dimalang


(BACA SELENGKAPNYA)..

Dia yang paling cantik


Tuhan... sungguh maha sempurna engkau menciptakan
mahluk secantik dia,
karena merekalah kami yang selalu berselimut
dengan dosa, masih bisa bersyukur
dan memuja kebesaranMU
_______________t o m m y__________< spanclass="full post"
Namanya elfera susanty, (ga usa pake inisial bro.. karena ini bukan masalah aib, trus kalu kalian ada yang ga percaya pada cerita ini kamu bisa ngececk keakuratannya, dan protes padaku kalo aku bulzhit). dia siswi paling cantik dan paling diburu setiap lelaki di SMA shalahuddin, (angkatan taon berapa aku ga usa sebutin broo..biar kamu usaha sendiri), waktu itu kelas satunya ada sembilan kelas dari masing-masing kelas terdiri dari 42 siswa, so.. 42 x 9 sekitar tigaratus tujuh puluh delapan siswa, belum yang kelas dua dan kelas tiga. Dari sekian ekor siswa (kayaknya aku salah tulis yaa) yang menghuni SMA shalahuddin semua orang disana mengakui kalau elfera memang gadis paling cantik yang hidup dilingkungkungan SMA kami, ketika pertama aku melihat dia otakku langsung bereaksi dan tanpa sadar mulutku berucap “TUHAN.. betapa sempurnanya engkau menciptakan mahluk secantik ini… andai aku bisa dapatin dia mungkin aku bisa menjadi orang paling bahagia dimuka bumi ini… “.(waduh...)

Setip dia berjalan, semua mata pasti tertuju padanya, entah itu sekedar melirik bahkan ada yang memelototinya, kedatangannya selalu ditunggu-tunggu oleh kami para lelaki. Tapi dia terlalu cuek, dia seperti mahluk asing bagi kami, dia jarang tersenyum, dia tidak pernah bergabung dengan wanita-wanita lain yang sok cantik, sok gaul, sok borju, dan sok-sok yang lain meskipun muka mereka pas-pasan… kecantikannya selalu menjadi topik pembicaraan kami dikelas , dan kami selalu berlomba untuk bisa mendapatkannya… gosib yang beredar dia sudah dijodoin oleh keluarganya, setiap kali ada cowok yang datang kerumahnya pasti diusir oleh orangtuanya yang galak…(kebenarannya ga ada yang tahu namanya juga gosip..) sosoknya penuh misteri, tapi kecantikannya mengalahkan misteri itu sendiri, semua seperti tidak peduli tentang dia, entah dia bidadari atau hantu yang menjelma jadi manusia kami tetap ga peduli yang penting kami bisa mendapatkan dia…. (kompetisi dimulai)

Tahun pertama belum satu orangpun yang bisa mendapatkan dia, dia masih berjalan sendiri… dan lansung pulang sendiri jika kelas usai (ga ada yang antar dia apalagi jemput dia..), aku ga tahu bagaimana usaha teman-temanku yang lain untuk mendapatkannya, padahal kalau disekolah mulut mereka sangat yakin bisa mendapatkannya. Aku belum juga bisa kenal dengan dia karena kami beda kelas,, setiap kali berpapasan dengannya dia selalu melirikku dan jantungku semakin berdetak lebih kencang, aku ingin mengucap satu atau dua patah kata untuk menyapanya tapi tidak pernah sanggup untuk mengucapkannya, aku gemetar tiap kali dekat dengannya (serius broo… ini nyata), hingga pada suatu saat aku sedang nongkrong dipinggir jalan sebelum masuk kelas bersama teman-temanku, sudah kebiasaan kami sebelum pagar sekolah benar-benar ditutup kami lebih suka berada diluar sekolah, dan dia lewat didepan kami sambil menyapaku.. “tom.. kamu ga mau masuk kelas” (wow… surprise) semua temanku tercengang karena iri, yang aku tahu dia belum pernah menyapa lebih dulu pada seseorang diluar kelas paling kalau ngobrol didalam kelasnya bahas masalah pelajaran, dan sekarang dia menyapaku… padahal sebelumnya aku belum pernah secara resmi kenalan dengan dia, aku hanya tersenyum sambil mengangguk padanya, kepalaku seolah membesar, ada perasaan senang yang mengalir kesetiap aliran darahku. Sejak saat itu semua orang seperti curiga padaku, mereka menganggap aku bermain dibelakang, disekolah pura-pura cuek tapi diluar aku dicurigai sering ketemu dia, dan sejak saat itu namaku seperti ikut hanyut dalam kompetisi untuk mendapatkan dia………..

Tahun kedua sudah mulai ada yang berani mendekatinya, menawarinya untuk sekedar mengantarnya pulang, tapi belum ada yang berhasil meluluhkan gadis itu… dia tidak bergeming, dia tetap sendiri seolah tidak butuh teman laki-laki, pada kelas dua kami berada dilantai dua, kelas dia dan kelasku bersebelahan, kalau dia ingin masuk kelasnya atau pulang dia pasti lewat didepan kelas kami, dan anak-anak pasti ribut kalau dia lewat… udah ribuan pujian dan godaan yang ditujukan padanya ada yang bilang kuda Australia mau lewat, wew.. bidadari datang dan sebagainya, kadang dia hanya tersenyum, tapi sering cuek gapeduli pada celoteh-celoteh kami. dulu tiap kali berpapasan dia hanya melirik padaku tanpa mengucap kata, tapi sekarang tiap kali kami berpapasan dia selalu tersenyum dan aku tetap tidak bisa berbuat apa-apa selain membalas senyumnya. Pada jam istirahat kami biasanya sembunyi ditoilet untuk merokok bersama, bahkan ada yang membawa marijuana untuk dinikmati bersama, tapi saat itu aku sedang malas kumpul bareng teman-temanku yang lain, aku duduk sendiri ditangga sekolah dan dia menghampiriku trus duduk disebelahku, aku sudah tidak bisa menceritakan perasaanku saat itu semuanya berkecamuk (kalian kira-kira aja sendiri)…

“tumben kamu sendirian tom… biasanya ngumpul bareng teman kamu yang lain”
“oh.. kamu el, lagi males aja… paling mereka merokok dibelakang kalau ga ditoilet”
“kemarin aku didatangin cewek kamu dan marah-marah padaku karena mengira kita pacaran..”
“cewekku…?, siapa…?? Aku ga punya cewek el… kalau teman emang banyak”
“elya rachmawaty… cewek kamu kan..” (elya ini sekarang jadi dokter gigi dibandung… siapa tahu dia baca cerita ini… maapin aku ya elya..).
“ dia temanku el…. Bukan cewekku, ini pasti salah paham”.
“udah ga usa diperpanjang masalahnya, lagian aku nyantai aja ko, aku juga ga ngerebut kamu dari dia...”
“wajarlah kalau aku jadi rebutan para cewek disini… aku kan ganteng”
“huuu… ke GRan kamu tuh..” (sambil berkata begitu dia mencubitku, dan bergegas pergi…Ugh… aku lama terdiam, memikirkan yang baru saja terjadi, seperti mimpi ketika kami tiba-tiba saja jadi akrab.)

Kelas tiga tahun ketiga kelas kami masih bersebelahan ketika jam hampir usai kelas dia selesai lebih dulu dan dikelasku masih hening karena menyelesaikan soal ulangan, sepi saat itu… dan dia menyapaku lagi “tommy ayoo pulang…”, semua telinga yang ada dikelasku mendengar kata-kata itu termasuk guru kami pak chamim, beliau malah menggodaku…. Aku hanya hanya cengar-cengir sambil menggaruk kepalaku yang ga gatal.
Dihari yang lain pak chamim wali kelas kami opname dirumah sakit, kami semua sepakat untuk menjenguknya… aku berempat dengan teman-temanku datang belakangan karena sehabis sekolah kami pasti maen bilyard lebih dulu, dan aku selalu membawa baju cadangan karena kalau pake seragam tidak boleh maen bilyard, setelah selesai maen bilyard kami berempat menjenguk pak chamin dirumah sakit. setelah masuk didalam tenyata ada dia dan teman-temannya kelasnya sekitar 15 orang cewek semua… lagi-lagi pak chamin yang sedang terkulai sakit masih sempat menggodaku, “ tommy kelihatan lebih ganteng kalau ga pakai seragam.., pasti dia sedang berusaha mendekati elfera”. Ugh.. aku jadi malu, aku melirik ke dia.. dan aku lihat mukanya memerah sambil menunduk… teman-teman yang lain tersenyum mendengar kata-kata paka chamim, pulangnya semua temanku menyuruhku untuk mengantar dia pulang, ini kesempatanku untuk bisa lebih dekat dengan dia, tapi aku menolak... (^-^)

Selama tiga tahun aku dan semua lelaki yang kenal mengaguminya, tapi belum ada seorang pun yang bisa mendapatkan hatinya, selama tiga tahun aku cuma ngobrol beberapa kali dengannya, dan selama tiga tahun itu juga tidak ada seorangpun yang bisa menguak dibalik mistery kehidupannya, hingga masa-masa sekolah kami telah usai….

Kami semua lulus sekolah, semua sepertinya sudah sibuk dengan dunianya yang lain, aku kuliah diluar kota, dan dia di pariwisata UNMER malang… wajahnya masih saja menghantui kehidupanku, belum ada yang bisa menandingi keanggunannya, termasuk dikampus baruku. Akhirnya aku pulang mencari tahu tentang dia…, setelah beberapa kali usaha sana usaha sini aku dapat semua informasi tantang dia, aku beranikan diri untuk datang kerumahnya…. Aku sudah tidak peduli lagi tentang mitos yang dulu sering didengungkan kalau dia sudah punya tunangan karena dijodoin, yang orangtuanya galak.. (masa bodo ach,) yang penting aku bisa melihat dia lagi. Malam itu aku hubungi dia dan bilang kalau aku mau datang kerumahnya..dia mengijinkan aku datang, dan malam itu juga aku katakan pada dia..aku keluarkan semua yang menjadi beban diotakku urusan ditolak itu sudah resiko.. aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk itu…

“el… aku mencintaimu, dari dulu pertama aku melihatmu aku sudah yakin kalau aku benar-benar suka sama kamu, tiga tahun aku menahan perasaan ini… dan sekarang semuanya terserah pada kamu, yang penting aku sudah ungkapin semuanya pada kamu..”
“kata-kata ini yang aku tunggu-tunggu dari kamu selama tiga tahun.. tapi sekarang akhirnya keluar juga, kenapa ga dari dulu kamu bilang kalau kamu itu suka padaku…”
“kalau aku tahu kami juga suka dari dulu aku juga pasti bilang”
“aku kan cewek…. Masak mo bilang duluan….”

(Wow….. sempurna) Aku berhasil mendapatkan gadis ini, gadis yang direbutkan oleh ratusan laki-laki disekolahku, gadis yang selalu mengeluarkan aura cinta pada setiap lelaki yang melihat, (mitos tentang di ternyata salah bro.. kecuali orang tuanya memang galak, tapi akhirnya luluh juga ketika dia tahu aku tentang aku...)hari-hari yang aku jalani selalu bersamanya, dikampusnya pariwisata UNMER malang, dia juga jadi idola, dia jadi icon kesempurnaan seorang wanita karena kecantikannya, banyak cowok yang berusaha mendekatinya, tapi semua orang juga tahu kalau dia sekarang jadi milikku, tiga tahun kami pacaran, namaku paling dicari oleh tema-teman dikampusnya, mereka ingin tahu seperti apa cowoknya elfera.. (kabar ini aku tahu dari temannya elfera yang satu kampus yang juga teman sekolahku dulu, namanya zulaikha)…. Suka duka dan sebagainya sudah pernah kami rasakan selama kami dekat.. (tiga tahun bro), dia sabar mendampingiku, dia selalu menerimaku apa adanya meskipun keadaanku susah(ga pernah puya duit bro..), slengean, jarang mandi, dan kucel. Aku selalu menjaganya, mendekap dan memeluknya jika dia sedih atau menangis..

____________ aku yang memutuskan untuk berpisah darinya, (maafkan aku el.. kamu salah satu anugerah terindah yang pernah kumiliki) kabar teakhir yang aku dengar elfera sekarang tinggal dijerman, kami sudah lama tidak pernah berhubungan lagi __________________

(BACA SELENGKAPNYA)..

Senin, 01 Desember 2008

liarnya cewek clubbing

Ketika kepercayaan diinjak dan dilindas oleh
penghianatan…
Sungguh amarah begitu menggebu,
Hingga perasaan ingin membunuh kadang terbesit.
seperti ada bisikan untuk
memotong-motong tubuhnya dan memakannya
hingga tidak ada lagi yang tersisa dari setiap bagian
tubuhnya..
___________t o m m y__________

Aku sudah biasa tidur larut hingga jam dua dini hari, kadang baca buku, ngenet dikamar atau duduk termenung ditemani secangkir kopi pahit, dan sebatang rokok yang selalu bergelayut dengan manja disela-sela bibirku……. Malam itu entah tanggal berapa aku sudah ga ingat lagi, mungkin akhir 2007 atau awal 2008 tapi saat itu kamis dini hari. Temanku yang ada dibalikpapan menghubungiku…

“tom.. cewek lo sekarang mabok dikafe, kalo lo ga percaya lo coba telpon dia sekarang.”
“dari mana kamu tahu kalau dia sekarang mabok, kamu kan ga dimalang sekarang..???”
“gw ga telalu bodoh untuk bedain suara music kafe dan logat cewek mabok…..”
“ yawdah… makasih yah, aku coba telp dia sekarang”

Aku melirik jam dimejaku, sudah jam satu dini hari, aku coba telpon cewekku yang inisialnya DL, pertama ditolak, kedua ditolak, ketiga ga diangkat dan yang terakhir uda ga aktif lagi tu hape, yang terdengar hanya tut.. tut… tut……………. (sumpah, nadanya seperti menertawanku bro.. kayak suara kentut) aku semakin curiga, jangan-jangan benar omongan temanku. Cewekku memang mantan anak malam, anak dugem bahkan dulu dia sexy dancer… (bayangin aja kehidupan sexy dancer kaya apa) meskipun tidak semuanya negatif. Tapi dia uda janji mau berhenti, mau berubah lebih baek, mau tobat, pokoknya sudah kata-kata paling manis yang dia ucapkan padaku dan dibumbui dengan linangan air mata kalau dia menyesali kehidupannya yang dulu, dan akhirnya kitapun pacaran “lagi”. (karena sebelumnya kita juga pernah dekat bro)
Aku bingung dan cemas ketika membayangkan kata-kta temanku tadi, kalau memang benar berarti selama ini aku seperti kambing congek yang selalu dibodohi oleh DL. darahku berdesir kelaki-lakianku seperti dikebiri dengan paksa dan harga diriku merasa diinjak oleh seringai wanita liar. Aku harus membuktikan dengan mata kepalaku sendiri kebenarannya, dengan terpaksa aku telpon mamanya aku ga peduli meskipun ini sudah jam satu malem, (pasti jam segitu ibu calon mertua lagi bikin dede..)


“tante ini tommy…. Maaf tante telponnya tengah malam kaya gini”
“ada apa tom..”
“anu tante… DLnya ada tante… soalnya kata temanku dia sekarang lagi di kafe, aku Cuma pengin mastiin karena hapenya ga aktif”
“dia ga pulang tom, tadi siang aku sempat marah-marah sama dia dan akhirnya dia pergi sampai sekarang belum juga pulang, tolong cari dia sampai dapat dan bawa pulang ya tom… aku takut terjadi apa-apa pada dia”
“iya tante… aku akan cari dia sekarang”

Gila.. jam satu lewat aku disuruh nyariin DL sendirian, aku coba keluar melihat kelangit dan berfikir apa yang harus aku lakukan (dilangit ga ada jawaban bro..), aku lihat teman-temanku sudah pulas dengan mimpinya masing-masing (ga mungkin aku bangunkan mereka). Satu-satunya cara aku harus ketemu dia dan tahu kebenarannya dengan mata kepalaku sendiri, dari pada nanti aku nuduh dia tanpa bukti dia pasti membantah dengan seribu alasan dan kalau dia sudah tersenyum manis, semuanya akan jadi hilang, aku akan terbuai dengan senyuman itu dan melupakan semuanya. Aku akan cari dia disetiap kafe yang ada dimalang sendirian, aku ga mau melibatkan teman-temanku meskipun aku yakin dia pasti bersama cowok lain, tapi aku tetap harus membawanya pulang (kan wasiat dari mamanya emang kayak geto), andai nanti aku tidak bisa membawanya pulang paling tidak aku akan tahu kalau selama ini dia bohong padaku. Aku ambil clurit yang aku gantung ditembok kamarku (waduh.. mo ngapain mas,), sekedar jaga-jaga daripada nanti pulang dengan badan yang babak belur karena dikeroyok orang, paling tidak aku bisa membalasnya. Biasanya malam kaya gini ada rasia polisi, aku taruh celurit dibawah jok mobilku sambil berdoa mudah-mudahan ga ada rasia polisi malam ini (amien..), aku meluncur sendirian dan tempat pertama yang aku tuju hugo’s caffe. Sebenarnya aku sudah sangat muak dengan kehidupan dugem aku lebih suka menikamati malam dengan secangkir kopi dari pada alcohol, aku lebih senang mendengar suara kodok atau jangkrik daripada hentakan-hentakan music yang terlalu berisik, sudah bertahun-tahun aku ga pernah lagi masuk ke kafe, dan sekarang demi mendapatkan kepastian dari jawaban yang makin terngiang diotakku aku harus masuk lagi ketempat busuk itu, tempat yang bagi sebagian orang surga.. karena disana mereka bebas berteriak histeris, berjingkrak dan meliukkan tubuhnya, bahkan pamer aurat tanpa pernah merasa risih.

Aku sudah masuk ke hugo’s, aku berjalan sambil memperhatikan setiap perempuan yang ada didekatku dari yang setengah mabok, yang mabok, yang ngedance bahkan yang sedang pelukan ma pasangannya aku perhatikan mukanya (pokoknya semuanya uda aku liatin bro) tapi tetap ga ada DL disitu… aku duduk di kursi dekat bartender sambil memesan tequila, aku taruh uang dua ratus ribu dibawah gelas tequilaku, aku tahu nama DL sudah ga asing lagi ditempat seperti ini apalagi dia dulunya dancer, aku minta tolong pada setiap pelayan yang tahu DL untuk mencarikannya, dan kalau sudah ketemu uang dibawah gelas minumanku boleh diambil tapi tetap ga ketemu. Setelah lama mencari dan memastikan kalau benar-benar tidak ada DL disitu akhirnya aku keluar, aku bingung kemana lagi harus mencarinya, ga mungkin setiap kafe yang ada dimalang didatangi semuanya. akhirnya aku menghubungi temanku yang inisialnya “AG” wow.. AG si ratu dugem dikota malang, siapa yang ga kenal dia, dulu DL yang ngenalin aku dengan si AG ini dan kami sering jalan bareng (andai mau ditulis banyak cerita menarik tentang kehidupannya), aku biasa manggil dia ncid…..

“ncid kamu dimana sekarang…???”
“aku disurabaya, kamu dimana tom…?”
“aku dihugo’s sekarang…. kalau misalnya kamu sekarang dimalang trus kamu pengin dugem, biasanya dimana yang kamu datangi”
“wow.. ada apa dengan tommy, tumben kamu mau dugem biasanya kalau diajakin ga pernah mau…”
“uda jawab cepetttt…….”
“kalau malam kamis biasanya yang ramai flame, aku biasanya kesana…”
“siipp……. Makasi ya”

Aku meluncur ke flame caffe, sebenarnya disana banyak teman-temanku dari daerah asalku yang jaga dibagian keamanan, bahkan ada yang tiap satu bulannya digaji dua juta, padahal orangnya ga pernah datang hanya namanya saja yang dipakai (dasar preman...) Jadi seandainya aku ga mau repot aku tinggal menghubungi mereka saja dan minta tolong untuk mencari DL, tapi aku ga mau diketahui mereka apalagi sampai ketahuan aku ribut ditempat hiburan malam gara-gara cewek (malu bro..), aku menutupi sebagian mukaku dengan topi yang aku pakai ketika aku sudah masuk ke areal parkir, aku ga mau ada yang melihatku. Ada kejadian lucu ketika aku mau masuk kedalam… aku ga tahu pintu masuknya (huuu… culun, mungkin karena panik dan marah yaa… ach masa bodo), aku bertanya pada securitynya dan mengantarku hingga masuk. Melihat gelagatku dan mataku yang merah mereka mungkin mencurigaiku, aku tahu salah seorang dari mereka mengikutiku sampai kedalam, tapi aku cuek aja…

Lagi-lagi aku perhatikan setiap wanita yang ada disana dan….. belum sempat aku ambil minumanku, belum sempat aku duduk, aku sudah menemukan DL. Aku lihat dia sedang berdiri pelukan dengan cowok lain yang ga aku kenal (rambutnya merah kayak megaloman), aku coba meyakinkan diriku lagi dan memang dia. Semua darah yang ada ditubuhku seperti mengalir deras kekepalaku, jantungku berhenti berdetak, aku benar-benar marah, aku merasa selama ini seperti binatang hina yang sama sekali tidak dihargai oleh DL, didepan mataku dia selalu menunjukkan muka manisnya dengan seribu janji dan sumpah kalau dia ga pernah dikehidupan malam lagi, tapi malam ini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia setangah mabok sedang pelukan dengan cowok lain, aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi sebelumnya, aku ingin membunuh keduanya memotong-motong setiap bagian tubuhnya dan memakannya hingga tidak ada lagi yang tersisa dari setiap bagian tubuhnya (terlalu sadis yah..)

Lama aku tercengang memperhatikan mereka dan merekapun melihat kearahku, DL benar-benar kaget melihatku dia tidak menyangka kalau yang ada didepannya itu aku, aku bisa melihatnya dari reaksi matanya (mata ga pernah bohong bro). Aku menghampiri mereka dan ga peduli lagi dengan yang ada disekelilingku aku sudah siap ribut kalau si cowok itu ikut campur urusanku, kalau seandainya aku dikeroyok dan kalah, pulangnya akan aku tunggu dia (kalau kalah lagi besoknya, sampai menang bro..), rupanya si laki-laki yang bersama DL menyadari gelagat aneh ini, dia pergi ketika aku mendekat ke DL, apa dia takut atau pergi untuk manggil teman-temannya aku tetap ga peduli.. aku menghampiri DL dan berkata ditelinganya “kamu ga lebih berharga dari seekor anjing”, setelah selesai aku meninggalkannya aku sudah ga ingat lagi dengan pesan mamanya yang memintaku untuk membawanya pulang, semua sudah jelas bagiku, aku sudah mengetahui semuanya, dan aku jadi sangat muak melihat muka DL, tapi DL terus manarikku dan mengikutiku dari belakang hingga keparkiran (saat itu kayak di pilm-pilm geto bro...)

DL memaksa masuk kemobilku ketika aku sudah mau pergi, dan diapun akhirnya bisa masuk, diperjalanan sudah ribuan makian dan teriakan yang aku katakan pada dia tapi percuma memaki orang yang sedang teler.. dia hanya bilang “maap… maap tom……. Aku khilaf, aku janji ini yang terakhir kalinya aku kesini” sambil bilang begitu dia menangis tapi air matanya ga ada.. (aneh..) aku bener-benar marah dan kecewa tanpa bisa melampiaskan kemarahanku hingga tanpa aku sadari airmatakupun jatuh (anjing… aku bisa nangis gara-gara cewek clubbing), aku menginjak pedal gas mobilku sekuat-kuatnya menuju kerumah DL aku akan antar dia pulang dan mengembalikan kemamanya, tapi DL tidak mau dibawa pulang dia pake ngancam mau melompat dari mobilku kalau masih membawanya pulang. Akhirnya aku belokkan mobilku menuju hotel M_, kami pesan satu kamar dan……….. (kejadian-kejadian selanjutnya ga usah diceritain dech, lo tebak aja sendiri yang jelas selama hampir dua tahun aku dekat dengan DL aku ga pernah… (sensor) ma dia aku selalu menjaganya meskipun kesempatan untuk melakukan itu semua sangat banyak, berkali-kali DL ngajak (sensor lage..) tapi aku selalu nolak dengan alasan “aku yang cowok aja bisa nahan, masak kamu ga bisa”. Tapi saat itu aku kecewa dan marah, dia yang selama ini aku jaga ternyata kelakuannya ga lebih baek dari seekor anjing (so…. Lo tebak aja sendiri apa yang terjadi selanjutnya pada kami) “………………..” ups.. ada yang lupa, malam itu aku smsin pasangan DL pake hapenya dia “maap aku tadi pulang ma kenalan baruku dia lebih ganteng dari kamu, sekarang kami sedang ceck-in dihotel M_, kalau mau gabung aku tunggu disini” terkirim aku hapus pesannya dan aku matiin hapenya. (biar tahu rasa tuh cowok, makanya jangan pernah kenalan ma cewek di tempat clubbing)

Paginya aku mengantar DL kekosannya temennya yang inisialnya F… dulu dia teman ngedancenya tapi sudah berhenti.. aku ceritakan semua kejadiannya setelah selesai aku pulang, siangnya aku dapat kabar dari DL kalau cowok yang semalam bareng dia telah mati karena kecelakaan sepulang dari the flame (waktu itu.. setengah percaya setengahnya belum yakin), namanya nero, konon nama aslinya madi atau siapalah aku ga seberapa ingat, dia mahasiswa unibraw malang… daerah asalnya aku ga tahu tapi mayatnya pagi itu juga sudah dibawa pulang… (yang kenal ma nero pasti tahu cerita ini), aku nyantai aja mendengar kabar matinya si nero sepulang dari dugem karena kecelakaan.. meskipun si DL bilang beruntung malam itu dia ikut pulang bersamaku, andai dia pulang bareng si nero belum tentu juga nyawanya masih menyatu sama badannya… (semoga malaikat yang menyambutnya tidak memurkainya dan lansung menghujamkan amarahnya tanpa terlebih dulu bertanya, siapa TUHANmu…?, semoga sinero tidak menjawab ajeb… ajeb ketika malaikat bertanya apa agamamu…??).


Aku iseng menghubungi temanku yang biasa jaga di the flame.. kami biasa ngobrol pake bahasa daerah kami tapi ga mungkin aku tulis pake bahasa daerah, ntar ga ada yang ngerti..
“kamu tadi malam di flame yaa”
“iya.. kenapa tom”
“ada kejadian aneh ga tadi malam..??”
“semalem anak-anak abis mukulin anak rese diparkiran belakang”
“siapa..?, kenapa sampe dipukulin…”
“katanya namanya nero, dia mabok trus rese hingga toketnya DJ diraba-raba, akhirnya kita ambil tu anak dan kita hajar sampai berdarah”

Ternyata emang benar kejadiannya, aku bisa mengambil kesimpulan kalau sinero malam itu datang bareng DL, tapi DLnya pulang ikut aku, dia pasti marah karena pasangannya hilang dan melampiaskan kemarahannya keminuman, dia mabok dan rese hingga akhirnya dipukuli sama anak-anak keamanan disana, setelah itu dia pulang dengan pikiran kacau, mabok dan…… brack, (kecelakan) karena sudah ga konsentrasi lagi waktu nyetir.. (mati seketika).

Sorenya aku jemput DL dikosannya F untuk mengantarnya pulang..(gila yah.. setelah kejadian semalam aku masi sempat mau ngantar dia pulang), aku tidak langsung membawanya pulang, aku bawa dia ke makam papanya.. siapa tahu dia menyesal dan benar-benar mau berhenti setelah melihat makam papanya.. yang aku ingat waktu itu dia nangis dimakam papanya, tapi aku ga tahu apa yang ditangisinya (kira-kira apa yah..). Setelah selesai aku mengantarnya pulang, aku menghubungi mamanya aku bilang akan mengantar DL pulang sekarang dan berharap mamanya tidak menceramahi dia dulu apalagi mengomelinya, karena aku tahu watak DL.. kalau dia marah dia akan pergi lagi dan.. (lantai dansa lagi bro, dengan alcohol disampaingnya…) aku minta DL menghapus nomer hapeku, aku berharap dia tidak menghubungiku lagi, (sebenarnya waktu itu dia masih belum terima tapi aku terlanjur sakit bro)dan hubungan kami berakhir sampai disitu……..

_______ DL sekarang kuliah dan bekerja disampoerna dan Honda SPG, pertemuan terakhir dengannya sekitar pertengahan November 2008 ketika dia SPGan di O2 bilyard, buat DL… bagaimanapun juga aku pernah menggantungkan harapan padamu, jaga diri baek-baek yah.. tubuh dan wajahmu terlalu indah untuk kau sia-siakan, kelak suatu saat jika kita bertemu lagi aku ingin kau menjadi DL yang dulu waktu pertama kali aku kenal_________________________________________

(BACA SELENGKAPNYA)..

Senin, 03 November 2008

jerit pilu seorang pelacur

Andai aku hidup sendiri, tidak ada nama keluarga dibelakang namaku…

andai aku tidak punya teman yang sok mempedulikanku….

Aku dengan bangga akan mengatakan kalau dialah pendampingku, dia yang nanti akan mengurusi calon anak-anakku….

Persetan dengan omongan orang yang mengatakan dia mantan PELACUR,
akan aku tunjukkan pada mereka kalau aku bukan pengecut, aku bisa merubah seorang bispak atau pelacur menjadi perempuan terhormat….

Aku bisa mengangkat muka seorang pelacur yang tertunduk karena malu, menjadi lebih terhormat dan berani mendongakkan wajahnya…..

Dan aku, dengan keyakinanku akan menagih janji-janji tuhan karena sudah berhasil mengangkat derajat seseorang…..

Tapi mereka tidak akan pernah mengerti….

Mereka terlalu egois untuk menerima seorang mantan pelacur masuk kedalam lingkungannya,
meskipun aku mengatakan lebih baik mantan orang jahat, daripada bekas orang baik…

Dengan berbagai alasan dan norma-norma yang mereka pakai, mereka tetap tidak akan mau peduli.

INI SUNGGUH TIDAK ADIL…..!!!!!!!!,

dia juga punya hak untuk bertobat. Dia juga ingin hidup layak seperti manusia-manusia yang lain.

_____________________________t o m my______________________________


Kuayunkan langkahku yang gontai tanpa tujuan pasti, menyusuri trotoar jalan yang seolah tidak berujung demi menghilangkan jenuh yang semakin menggebu….. aku terus melangkah sambil memperhatikan setiap graffity yang tertulis disisi kiriku, coretan-coretan ditembok kota itu seperti menggambarkan tentang carut dan busuknya kehidupan ini. Masih terngiang diotakku ketika seorang teman bercerita tentang seorang siswi yang menjadi bispak, pereks, pelacur atau apalah istilah buat mereka.., meskipun sering aku dengar cerita-cerita tentang pelacuran dibawah umur dari berbagai media tapi aku belum pernah membuktikan keberadaan mereka secara langsung. Wajah temanku masih terbayang ketika dengan semangatnya dia menceritakan kemolekan dan kecantikan siswi tersebut, yang memaksaku untuk mencatat nomer hapenya… ada banyak pertanyaan yang membuatku gelisah untuk tahu jawabannya, sebrengsek itukah pergaulan anak sekolahan dikota yang aku tempati ini, sebebas itukah melakukan transaksi dosa demi mendapatkan lembaran-lembaran rupiah…? padahal usia mereka masih belia…!!!!, kemana komite perlindungan anak Indonesia (KPAI) yang biasanya “sok” jagoan kalau ada masalah yang terekspose dimedia..? apakah mereka tidak layak untuk dilindungi…?, apakah yang layak dilindungi itu hanya anak artis atau pejabat..? atau KPAI hanya bisa melarang seseorang bahagia karena kawin muda agar mereka menjadi pelacur dan menghempaskan mereka kelembah paling hina..???, dunia ini memang gila. Aku harus tahu kenapa mereka menjadi pelacur, menyelami setiap sisi-sisi kehidupannya yang paling dalam hingga jawaban akhirnya terkuak.

Malam itu aku beranikan diri untuk menghubunginya, aku selalu dihantui perasaan gelisah untuk lebih tahu tentangnya, aku tidak memikirkan lagi bagaimana seandainya nanti kalau aku tergoda, yang terlintas dibenakku hanya ingin tahu dia… inisialnya PR, ketika pertama kali mendengar suaranya hatiku bergetar, seperti ada kepedihan yang dia sembunyikan ketika aku mengajaknya bertemu dengan imbalan rupiah, dia seperti enggan menerima tapi harus menyanggupinya… kami sepakat untuk bertemu di parkiran basement dieng plasa malang, jam tujuh malam, aku disuruh menunggunya apabila dalam sepuluh menit dia tidak muncul berarti dia tidak datang dan aku disarankan pulang. (aku menyanggupinya)

Jam tujuh malam aku sudah berada ditempat yang telah kami sepakati untuk bertemu, aku kabari posisiku dan plat nomer mobilku tapi dia belum menghampiriku juga, aku ingat kata-katanya “kalau aku tidak datang dalam sepuluh menit kamu pulang saja, berarti aku tidak datang” aku ingat juga kata-kata temanku kalau PR selektif memilih pasangan dan tidak semua orang dilayani oleh dia. Apakah dia sekarang memperhatikanku, menilaiku dan meninggalkanku apabila aku tidak sesuai dengan kreterianya, lagi pula dia tidak mengenalku… aku jadi yakin kalau sekarang dia sedang memperhatikanku, tapi dimana dia..? aku keluar dari mobilku berdiri dan memperhatikan semua yang ada disekelilingku, jangan-jangan itu atau ini… atau mungkin yang diseberang sana… , aku mulai pusing ketika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang sambil menyebut namaku

“kamu tommy yah…?”, ups… aku kaget dan menoleh keasal suara dibelakangku, wow… sesosok gadis cantik dengan rambut lurus terurai panjang berdiri didepanku, aku perhatikan setiap lekuk tubuhnya dari ujung rambut sampai keujung kaki, dari bawah sampai keatas lagi, tanpa sedikitpun terlewatkan, matanya berbinar dengan indah seperti hendak menarik setiap benda yang dia lihat, hidungnya mancung, bibirnya merah merekah tanpa dipoles oleh pewarna dan bodynya, ugh… seksi sekali sangat serasi dengan postur tubuhnya yang lansing, apakah orang ini yang aku tunggu, mungkinkah dia anak sekolahan, atau mungkin dia cuma salah orang…

“hey… napa bengong” dia tersenyum sambil memperlihatkan barisan giginya yang tertata dengan rapi, lagi-lagi aku dibuat terpesona olehnya, aku mengangguk dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal sambil cengar-cengir, berusaha menguasai keadaan….

Kami melaju keluar, lama kami terdiam dengan pikiran masing-masing, aku berusaha mencari kata yang tepat untuk memecah kesunyian itu tapi semakin aku cari semakin susah aku menemukan kata-kata yang tepat untuk aku ungkapkan hingga akhirnya dia memecah kebekuan antara kami.

“kamu bawa pengaman… maksutku, kamu bawa kondom” ketika dia mengucapkan kalimat itu dia menunduk sambil melirikku… jantungku seperti berdetak lebih kencang dari biasanya, darahku mengalir lebih deras kekepalaku, dan keringat dingin mulai keluar dari badanku… aku masih normal, bahkan sangat normal untuk ukuran manusia, pikiranku sudah kacau… aku ambil nafas dalam-dalam berusaha melawan irama nakal yang mengganggu otakku, mencoba menepis setiap bisikan yang menggodaku untuk melampiaskan hasratku..

“nanti aja kita bicarakan masalah itu, kita cari makan aja dulu… tapi tenang aja setiap waktu yang kamu pakai untukku nanti aku ganti kok.” Kamipun sampai dirumah makan yang kami tuju, kami melangkah kesudut ruangan mencari tempat duduk yang agak jauh dari orang lain, aku lihat beberapa pasang mata memperhatikan PR, tatapan nakal dari laki-laki rakus untuk membelai, matanya seperti srigala kelaparan yang ingin melumat habis semua yang ada pada PR. Lama kami mengobrol dan sepertinya dia tidak kaku lagi denganku sesekali dia tertawa dan mencubitku (wow… ga sakit ko) apabila aku menggodanya dengan cerita-cerita konyol yang bikin dia tertawa lepas, kadang aku menggodanya dengan sedikit nakal dan dia membalasnya dengan cerita-cerita nakal… setelah aku merasa dia nyaman berada disisiku, aku mengajaknya pulang dan dia sudah mulai berani nemegang erat lenganku ketika kami beranjak keluar….
Diperjalanan lagi-lagi aku dihantui oleh gejolak yang terbakar nafsu, ada pertentangan dijiwaku antara hitam dan putih antara baik dan buruk antara bisikan iblis dan malaikat yang akan menentukan langkahku selanjutnya.. berulang kali aku melirik kesampingku, gaunnya sedikit tebuka memperlihatkan belahan didadanya, disatu sisi aku ingin membelokkan mobilku kehotel untuk melampiaskan nafsu bejatku yang begitu menggebu, disatu sisi yang lain aku takut melakukannya, itu hanya nafsu sesaat yang akan mendatangkan penyesalan yang panjang. Apa yang harus aku lakukan…???, otot-ototku mulai terasa tegang dan perasaan takut yang aneh menyelimutiku… dalam hati aku berbisik untuk mengucap sebaris doa

“tuhan… lindungi aku seperti halnya kamu melindungi nabi yusuf ketika zulaikha merayunya untuk melakukan perbuatan yang kamu benci, karena sesungguhnya nabi yusufpun akan tergoda jika seandainya engkau tidak melindungi nafsunya… apalagi aku” dan setelah mengambil nafas panjang akhirnya keluar juga kata-kata dariku

“aku antar kamu pulang ya…” aku paksakan untuk mengucap kalimat tersebut, membuang satu kesempatan yang diinginkan oleh sebagian besar kaum adam..

“lho… bukannya kita mau…” lirih dia mengucapkan kalimat itu

“malam ini ketika bersama kamu, aku menikmatinya…. Salah satu malam terindah yang pernah aku lewati dan aku tidak mau mengotori dengan hal lain yang menurutku tidak begitu penting” aku berusaha memotong kata-kata PR sebelum dia mengucapkan yang dia maksut, dia tertunduk.. entah apa yang ada dibenaknya, mungkin dia sedang menilai dan meraba –raba tentang aku, dan membandingkannya dengan yang lain yang pernah dia kenal… entahlah

“antar aku ketempat pertama kita bertemu”aku menghargai permintaannya berusaha untuk tidak memaksa mengantar kerumahnya , mungkin dia takut ketahuan siapa sebenarnya dia.. dan setelah sampai ketempat tujuan, kembali aku mengucapkan kata yang berat untuk diutarakan…

“aku tahu kamu butuh uang… dan aku tahu malam ini waktu kamu banyak terpakai untukku berapa aku harus membayarmu“ berat rasanya mengucapkan kalimat itu, sambil mengambil dompet disaku celanaku aku melirik kearahnya.. dia semakin tertuntuk seolah menahan sesuatu yang ingin meledak, ada guratan sedih yang tampak dari sudut wajahnya… matanya mulai berkaca-kaca dan dengan senyum yang dipaksakan dia mulai berkata pelan..

“maaf… aku ga bisa terima itu dari kamu, kamu sudah membuatku banyak tersenyum hari ini, kamu menghargaiku sebagai seorang perempuan, dan seorang teman, itu sudah cukup bagiku, makasih banyak tom…malam ini aku benar-benar merasa sebagai seorang manusia, seorang wanita yang bisa mendongak bangga menantang setiap mata yang ingin menelanjangiku…” ketika mengucapkan itu butiran-butiran bening mengalir dari sudut matanya yang indah. ….(gila juga yah.. menghadapi cewek bispak aja sampai kaya gitu, padahal andai aku mau, kita check-in… “grasa-grusu” bayar dan.. selesai.)

Setelah pertemuan pertama, hari-hariku selanjutnya selalu dihantui oleh wajahnya… sosoknya yang masih belia tapi anggun tidak menggambarkan kalau dia sebenarnya anak sekolahan, pemikirannya sangat cerdas meskipun usianya muda, mungkin karena sudah banyak pengalaman yang dia dapat dari kerasnya hidup ini. Dia sangat berbeda dari yang aku kira sebelumnya, dulu aku berfikir kalau PR adalah type cewek glamour, yang serba cuek gaya bicara, sosok yang ganjen endel atau apalah yang berhubungan dengan bispak… tapi aku salah, ada apa dengan dia..??, kenapa dia menjadi pelacur..??, apa faktor yang menyebabkan dia terjerumus kelembah hina itu..??

Sampai hari ketiga aku masih belum bisa melupakan dia, wajahnya seperti menari-nari diujung kepalaku.. aku rindu, aku ingin melihat senyumnya, menikmati gerak bibir tipisnya, mendekapnya dan melindungi dari setiap tatapan beringas laki-laki,

“sayang sekali dia bispak.. “ batinku lirih mencoba memprotes semua yang aku anggap sempurna. Ternyata benar kalau dijaman yang serba gila ini tidak ada manusia yang sempurna.. semua pasti mempunyai kelebihan dan dibalik kelebihan itu mereka pasti mempunyai kekurangan. Mungkin saja si A lebih cantik kalau dibandingkan si B, tapi belum tentu kalau si B lebih bersih hatinya dibandingkan si A, mungkin saja orang lain lebih kaya dari kita tapi belum tentu kalau kita lebih bahagia dari mereka… tuhan memang maha adil.. dan salah satu bentuk keadilan itu sekarang tergambar jelas dikehidupanku, betapa dibalik kesempurnaan dan kecantikan yang begitu indah ternyata dia seorang bispak, seorang pelacur yang jelas-jelas merupakan profesi paling hina yang divoniskan masyarakat kepada mereka. Tapi mereka memang ada disekitar kita, dilingkungan kita, bahkan mungkin tanpa kita sadari mereka adalah orang-orang dekat kita.

“Tapi mengapa harus dia yang masih muda..” kembali batinku berontak, terus memprotes ketidak adilan yang dia terima.., kenapa bukan mereka yang memang menikmati pekerjaannya. Aku semakin gelisah dan memaksaku untuk masuk lebih dalam lagi kekehidupannya.

Hari keempat dia belum juga menghubungiku, sebenarnya aku ingin sekali menghubunginya dan mengajaknya ketemuan lagi tapi keinginan itu aku tahan karena aku ingin tahu apakah dia benar-benar menikmati ketika berjalan denganku, atau dia hanya bersandiwara dengan semua ini, dan kalau memang dia menikmatinya dia pasti menghubungiku… aku sudah mengatur sedemikian rupa pada pertemuan pertamaku, berusaha agar dia nyaman didekatku, aku sudah mencoba menjadi sosok yang lain dari laki-laki yang pernah dia kenal, aku yakin dia pasti menghubungiku karena air mata itu tidak bohong ketika mengalir disudut pipinya, aku tidak terlalu bodoh untuk menilai raut muka seseorang ketika dia senang atau sedih. setiap kali hapeku berdering aku selalu yakin kalau itu dari dia, dan berakhir kekecewaan setelah tahu bukan dia yang menghubungiku…

Pada hari kelima jam sepuluh malam hapeku berdering, ternyata memang PR yang menghubungiku, aku ingin meloncat girang ketika ID dia terpampang dengan jelas dihapeku dan mengabarkan pada bintang-bintang, aku tahu saat-saat seperti ini akan tiba, tapi aku masih belum yakin, rasanya begitu tidak nyata, ingin kukumpulkan semua orang dan memperdengarkan setiap bait yang dia ucapkan, lama kami mengobrol.. dan diujung kalimat yang dia ungkapkan besok dia mengajakku ketemuan lagi.. (duh… senangnya) aku beranjak keluar mendongak kelangit sambil tersenyum bangga..

Pertemuanku yang kedua, aku berusaha berpenampilan beda dari kemarin, aku datang apa adanya, aku ingin lihat reaksinya, apakah sikapnya akan berubah terhadapku, apakah dia hanya melihat penampilanku…? aku ingin tau jawabannya,

“malam ini aku pake motor aku bawa helm dua, ga papa kan…?” aku kabari dia, berharap dia tidak kecewa,

“ ga papa kok.. kan bisa peluk kamu dari belakang” jawabannya mengobati sedikit kecemasanku, kecemasan kalau dia akan berubah. Tapi ini harus aku lakukan untuk membuktikan dari sekian banyak pertanyaan yang belum terjawab, jaket sudah aku pakai, dua helm sudah siap aku bawa dan… apalagi yang kurang , ow.. parfum, pewangi itu perlu untuk menciptakan suasana romantis, lagi pula sudah dua minggu jaketku belum aku cuci he he.... Semua sudah siap tinggal berangkat aku smsin lagi dia

“aku udah berangkat neh… takut dicap ngaret, lebih baek datang lebih awal daripada ntar diomelin...”,
“iyaa… aku juga udah berangkat, hati-hati dijalan yah..”. Motorku melaju cepat dijalan yang tidak ramai, aku mendongak kelangit, agaknya malam ini tidak akan hujan, langit begitu cerah, ribuan bintang seolah mengamatiku dengan seribu senyumnya, dan bulan.. bulan itu seolah akan berkata, berangkatlah menjemput mimpimu, cari jawaban dari setiap pertanyaan yang membuatmu gelisah. Aku tersenyum sendiri membayangkan kekonyolanku. tanpa aku sadari aku sudah tiba ditempat tujuan.
Belum sempat aku turun dari motorku, dia sudah ada didepanku tersenyum manis dengan lesung pipi yang indah, lagi-lagi aku lihat mata itu, mata yang tidak mungkin menyembunyikan kebohongan kalau dia sangat senang melihatku, mata yang kadang memperlihatkan kesedihan yang mendalam, mata memang tidak pernah bohong, selalu memperlihatkan bahasa tubuh dengan kejujuran…, meskipun sudah pernah aku lihat mahluk didepanku ini, tapi tetap saja aku dibuat terkagum-kagum oleh kecantikannya, malam itu dia terlihat lebih sederhana tapi sungguh lebih cantik dari kemarin, lebih alami dan apa adanya. Dia pakai kaos warna putih dan jeans pendek, rambutnya dibiarkan terurai, sesekali dia mengibaskan rambut yang menutupi matanya, aku masih tidak percaya kalau dia anak sekolahan postur tubuh dan gayanya seperti anak kuliahan atau paling tidak dia sudah bekerja. Aku memberikan helm pada dia sambil memberi isyarat dengankepala agar dia naik dibelakangku. Dia mengambil helm dan meloncat naik kesadel motor dibelakangku tangannya dengan erat dililitkan kepinggangku dan dengan nakal dia berbisik ditelingaku

“cepat bawa aku pergi bang.. ntar ongkosnya aku tambain dech”,

“enak aja.. emang aku tukang ojek” akhirnya kamipun melaju mengelilingi kota. Makin erat saja tangannya memeluk pinggangku, kepalanya disandarkan dengan pasrah dileherku desahan nafasnyapun terdengar jelas ditelingaku. Aku benar-benar menikmati malam itu..

Hari-hari berikutnya kami sudah sering jalan berdua, tapi masih saja aku belum bisa mengantarnya pulang kerumahnya, hingga pada suatu hari ditempat yang tenang dia benar-benar menceritakan semua kisah hidupnya padaku..

PR adalah anak pertama dari empat bersaudara, dia kelas dua SMK negeri, adeknya yang paling kecil masih berusia lima tahunan ayahnya hanya seorang supir truk yang jarang pulang, kadang tiga hari sekali, seminggu sekali bahkan kadang berminggu-minggu tidak pulang, ada yang bilang kalau ayahnya punya istri lagi, dan PR memang pernah memergoki ayahnya ketika berjalan dengan wanita lain, dia mengikuti ayahnya sampai ketempat wanita tersebut dan dari tetangga wanita tersebutlah PR tahu kalau wanita itu istri ayahnya. Meskipun tahu kelakuan ayahnya tapi PR tidak pernah sanggub untuk untuk menceritakan pada ibunya, sejak saat itu PR makin benci pada ayahnya, ayahnya juga seorang yang ringan tangan, dia sering memukuli ibunya kalau sedang marah. Dan ibunya seorang ibu rumah tangga biasa yang sangat sabar mengurus anak-anaknya,tidak pernah dia menuntut suaminya meskipun wajahnya lebam karena tamparan suaminya, didepan anak-anaknya dia selalu bersikap tegar, sehari-hari ibunya berjualan ditoko rumahnya yang sederhana. Ternyata PR seorang vokalis band, kadang dia berlatih bersama teman bandnya sepulang sekolah dan malamnya kalau ada job dia manggung dikafe-kafe atau acara lainnya, honor yang dia dapat dari menyanyi selalu dia sisihkan pada ibunya, ibunya tidak tahu kalau sebenarnya PR punya pekerjaan sampingan yang honornya jauh lebih tinggi, yang ibunya tahu anaknya kerja ngeband sama teman-temannya hingga larut malam bahkan tidak pulang. Lalu kenapa dia bisa menjadi bispak…?, apa hubungannya dengan semua ini…?

Pada suatu malam PR mendengar ayah dan ibunya bertengkar, makin lama suara mereka makin keras hingga adek-adeknya bangun dan menangis, PR keluar dari kamarnya dan melihat ayahnya mau menampar ibunya, dia berusaha melindungi ibunya hingga akhirnya dia sendiri yang kena tamparan ayahnya, badannya terhuyung kebelakang dan ayahnya kembali membentaknya, dia masuk kekamarnya dan menangis, dia sudah muak dengan keadaan rumahnya dan akhirnya dia pergi meninggalkan rumahnya karena tidak tahan dengan pertengkaran itu, yang ada dibenaknya dia ingin pergi sejauh-jauhnya dari rumah itu hingga akhirnya dia numpang dikosan temannya. Selama beberapa hari tinggal dikosan temannya dia berusaha melupakan beban yang dia tanggung, hampir setiap malam dia habiskan waktu ditempat clubbing hingga pada suatu malam ketika mereka clubbing PR minum sebanyak-banyaknya, dia ingin melupakan semua masalah yang ada dibenaknya, dan akhirnya dia benar-benar mabok dia tidak sadar apa yang terjadi selanjutnya.

Yang dia tahu saat itu dia bangun disebuah kamar hotel dengan tubuh terasa nyeri, semua badannya terasa lemas, sendi-sendi ototnya terasa sudah tidak berfungsi lagi, ketika dia melihat kebawah ada bercak darah diantara kedua pahanya. langit terasa runtuh, semua yang dilihat disekelilingnya seolah menjadi hitam, yah… dia sudah tidak perawan lagi tanpa tahu siapa yang melakukan semuanya, dia menangisi nasibnya.. menyalahkan dirinya.. menyalahkan keluarganya, dan menyalahkan tuhan karena dianggap sudah tidak adil lagi padanya, sejak saat itu dia benar-benar merasa tidak punya apa-apa lagi, tidak ada lagi yang bisa dia banggakan dalam hidupnya, dia merasa sudah hancur, hina dan sangat rendah. Dia semakin tidak perduli terhadap tubuhnya, selama dua bulan dia jerumuskan sendiri hidupnya menjadi bispak dengan tarif mahal, sebagai bentuk protes dari semua yang menimpa dirinya…

Akhirnya keluar juga pengakuan PR, Semua ia tumpahkan saat itu, sambil menahan isak yang tertahan dia berkata
“tidak satupun manusia yang bercita-cita menjadi pelacur, mungkin nasib yang memaksa kami melakukannya”

“jangan menyerah pada nasib P… lawan nasib itu jika kamu tidak merasa nyaman” aku mencoba menghiburnya dengan harapan, tubuhnya makin terguncang hingga tangisannya pecah dipelukanku.. dan kata-kata terakhir yang dia ucapkan dengan lirih..

“tuhan tidak adil memperlakukanku…” dia sudah tidak mampu lagi mengucapkan kata.. hanya tangisannya yang semakin pilu. Menangislah P… karena kita manusia, kita bisa terluka, kadang kita hanya bisa menangis.. dan kitapun bisa mengambil hikmah dari semua itu.

Setelah kejadian itu aku boleh mengantar PR pulang kerumahnya, mungkin karena sudah tidak ada lagi yang disembunyikan dari dia, dan aku makin sering datang kerumahnya, hingga akhirnya aku makin akrab dengan keluarganya… tapi aku tidak pernah bertemu dengan ayahnya, padahal aku ingin tahu seperti apa sosok ayahnya yang kejam itu, apakah dia seperti monster yang tinggi besar dengan kepala yang ada tanduknya dan menyeringai memperlihatkan barisan giginya yang bertaring, tapi tiap kali aku datang kerumahnya tetap tidak pernah kutemui tubuh itu, sosok ayahnya seperti mitos yang tak pernah ada meskipun cerita-cerita tentang dia sering diperdengarkan, dia seperti dongeng dari negeri khayalan untuk menidurkan seorang anak, tapi korbannya benar-benar nyata.

Hari terus berlalu dan waktu makin berputar… hari-harikupun penuh dengan PR, aku tidak tahu lagi apakah aku mencintainya, kasihan, atau hanya sebatas sayang. Perbedaannya sangat tipis aku tidak bisa mendefinisikan dari tiap-tiap kalimat tersebut.. tapi yang aku tahu aku merasa nyaman didekatnya.
Biarlah ini mengalir apa adanya.. mengalir jauh mengikuti irama waktu yang entah nanti sampai dimana, hingga suatu saat aku tahu dengan pasti ujung muara dari semuanya.
Aku sering menggodanya dengan kata-kata lucu, atau menceramahi dia bagai seorang pendeta yang serius membahas setiap bait-bait alkitab, medengungkan dan meyakinkan dia supaya berubah lebih baik, karena sebenarnya tuhan itu maha adil…

“kalau kita ingin mendapatkan yang terbaik kita harus menjadi orang baik, itu baru namanya adil, dan tuhan tidak mungkin bersikap tidak adil… karena kalau dia tidak adil berarti bukan tuhan namanya….”. sebenarnya sejak dia dekat denganku dia sudah berhenti menjadi pelacur, tapi kali ini dia ucapkan dengan sungguh-sungguh kalau dia benar-benar mau berubah dan berhenti menjadi pelacur, asal aku tidak meninggalkannya..

Dihari yang lain aku mengajaknya ke kesebuah kafe (LA caffe), dikafe ini setiap malam selalu ada life musicnya dan selalu berganti-ganti band tiap malamnya, setelah agak lama kami duduk sambil menikmati setiap lagu yang dinyanyikan akhirnya salah satu personel bandnya memanggil nama PR untuk naik keatas dan menyumbangkan suaranya. Sebenarnya aku yang mengatur semua itu, kebetulan band yang tampil malam itu salah satu personelnya saudaraku (IF), jadi ketika aku beri isyarat pada mereka, merekapun lansung memanggil PR. dia kaget tidak yakin kalau dirinya yang dipanggil, dia menoleh kebelakang, kesamping dan akhirnya kearahnya seolah meyakinkan dirinya kalau memang dirinya yang dipanggil, dia menunjuk kearahnya sendiri sambil melihat kearahku, aku mengangguk mengiyakan sambil tersenyum. Akhirnya dia naik keatas sambil mengancamku

“pasti ini ulah kamu, awas kamu nanti..”. Aku tertawa melihat PR yang memelototiku. meskipun aku tau dia seorang penyanyi tapi aku belum pernah mendengar dia bernyanyi . sudah lama aku ingin mendengar suaranya dan saat itulah aku bisa melihat dia bernyanyi.

Malam ini hujan sangat lebat, aku resah memikirkan yang telah terjadi antara aku dan dia, entah sudah berapa kali kami bertemu, tapi sosoknya terus menghanyutkan pikiranku, aku terkulai lemas tak berdaya tanpa pernah bisa melupakannya, aku sudah hanyut masuk terlalu dalam kekehidupannya terlena dan menari-nari dari setiap episode kehidupan dia tanpa pernah tau sampai kapan irama musik menghentikan tarianku, semakin lama nada-nada yang dimainkan semakin mengalun dengan indah dan aku semakin terbuai, terlena dan terbius oleh kehidupannya.
Apa yang aku cari sebenarnya, kalau hanya ingin tau kehidupannya aku sudah mendapatkannya, kalau cinta yang ingin aku raih dari dia mungkin aku tinggal menggapainya karena cinta itu sudah ada didepan mata, dan kalau cuma rasa kasihan karena ingin melihat dia berubah, dia sekarang sudah berubah dia sudah berhenti semenjak aku dekat dengannya.. lalu apalagi yang aku cari… mungkinkah pencarianku telah selesai dan lari meninggalkannya, semudah itukah.., malam semakin larut menyanyikan kidung-kidung sunyi tentang keresahanku, tentang bahasa cinta yang tak pernah bisa terlupakan, menghadirkan seribu tanya yang tak pernah terjawab, entah sampai kapan…,
Malam yang lain.............

malam itu langit cerah, jadi kami lebih leluasa untuk menikmati malam… aku mengambil sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam, aku lihat PR melirik kearahku saat aku menikmati sebatang rokok, lama dia melihatku dan akhirnya dia mengambil satu batang rokok juga, aku membakarkan rokok tersebut ketika sudah ada dibibirnya. dia sangat menikmati malam itu, dan disitulah dia mengungkapkan perasaannya padaku…

“aku mencintaimu tom…” aku tercengan tidak menyangka dia akan secepat ini mengungkapkan perasaannya, otakku aku putar lebih cepat untuk mencari jawaban yang tepat dari pertanyaannya

“apa yang membuatmu jatuh cinta padaku..”

“banyak tom… hampir semua yang ada pada kamu yang menyebabkan aku jatuh cinta padamu..”

“contohnya” aku mendesaknya supaya memberi alasan yang meyakinkanku kalau dia benar-benar cinta padaku.

“dari yang sederhana saja kamu sudah membuatku terkagum-kagum pada sikapmu, Misalnya seperti yang baru saja kamu lakukan terhadapku. Aku tau kamu tidak pernah suka melihatku merokok, tapi ketika rokok sudah ada dibibirku kamu berusaha membakarkan rokokku…. “

aku mengerti maksutnya, aku memang tidak pernah suka melihat dia merokok, dan aku tau kalau sebenarnya dia juga tidak ingin merokok didepanku, tapi ketika dia mengambil rokok itu dan menyelipkan dibibirnya, berarti dia benar-benar sudah tidak kuat lagi untuk tidak merokok, karena itu aku berusaha membakarkan rokoknya.., aku juga tidak pernah suka melihat dia keluar malam meskipun itu untuk ngeband, tapi ketika dia sudah keluar malam aku selalu berusaha untuk menemaninya atau menjemputnya. mungkin ini yang disebut saling pengertian atau saling menghargai. Aku mengangguk pada dia tanpa berani menjawab ungkapan perasaannya. Tapi dia kembali bertanya tentang perasaanku padanya… aku jelaskan padanya kalau aku senang berada didekatnya, aku suka kalau bersama dia, dan aku selalu rindu ketika lama tidak melihatnya… apa itu yang namanya cinta aku tidak tau, terserah dia mengartikan sendiri kata-kata itu, aku tidak mau terjebak dengan kalimat cinta, aku belum siap.

“aku tidak ingin memaksamu untuk menjawab sekarang… aku beri waktu kamu tiga hari untuk berfikir, mau dibawa kemana hubungan kita ini, aku juga sadar tentang keadaanku.. jadi apapun keputusan kamu nanti, aku pasti menerimanya… tiga hari lagi kita kesini untuk membicarakannya.” Rupanya dia mengerti kalau aku masih bingung dia memberiku waktu tiga hari untuk berfikir tentang perasaanku padanya.

Lama aku merenung, berusaha mencari keputusan dari pilihan yang sangat sulit. Andai aku hidup sendiri, tidak ada nama keluarga dibelakang namaku… andai aku tidak punya teman yang sok mempedulikanku.
Aku dengan bangga akan mengatakan kalau dia pendampingku, dia yang nanti akan mengurusi calon anak-anakku. Persetan dengan omongan orang yang mengatakan dia mantan pelacur, akan aku tunjukkan pada mereka kalau aku bukan pengecut, aku bisa merubah seorang bispak atau pelacur menjadi perempuan terhormat.
Aku bisa mengangkat muka seorang pelacur yang tertunduk karena malu, menjadi lebih terhormat dan berani mendongakkan wajahnya.
Dan aku dengan keyakinanku akan menagih janji-janji tuhan karena sudah berhasil mengangkat derajat seseorang.
Tapi mereka tidak akan pernah mengerti….
Mereka terlalu egois untuk menerima seorang mantan pelacur masuk kedalam lingkungannya, meskipun aku mengatakan lebih baik mantan orang jahat, daripada bekas orang baik. dengan berbagai alasan dan norma-norma yang mereka pakai, mereka tetap tidak akan mau peduli.
INI SUNGGUH TIDAK ADIL…..!!!!!!!!, dia juga punya hak untuk bertobat.
Dia juga ingin hidup layak seperti manusia-manusia yang lain.
Tapi jika aku meninggalkannya, berarti aku mengorbankan perasaanku sendiri, hanya demi gengsi. Dan Dia akan terluka karena selama ini aku selalu memberinya harapan-harapan. Sikapku selalu menjanjikan mimpi-mimpi yang indah untuknya. Dia pasti kecewa dan melampiaskan kekecewaannya kepada dunia lamanya. Bagaimana kalau dia kembali menjadi bispak…???. Sungguh ini pilihan yang sulit untukku. Aku bingung… kalau aku menolaknya aku takut dia akan berubah lagi, bukankah cinta bisa merubah karakter seseorang dari baik menjadi jahat, dan dari jahat bisa menjadi lebih baik.. PR bisa berubah karena cinta, cinta kadang tidak rasional..
Aku ingin mengutuk diriku sendiri karena terlalu takut untuk mengambil satu keputusan. Aku terlalu rakus karena tidak ingin kehilangan dia, tapi terlalu pengecut untuk memilikinya…

Aku sangat mencintainya aku tidak ingin kehilangan dia. Andai aku mampu, aku ingin memutar waktu dan kembali pada saat PR belum menjadi pelacur… aku akan jaga dia, mendampinginya hingga dia tidak sempat menjadi pelacur tapi itu tidak mungkin, andai bisa.. aku inginmembawanya pergi jauh kesebuah pulau yang tidak berpenghuni, hingga tidak ada seorangpun yang kami temui disana. Kami akan hidup bersama sampai ajal kelak memisahkan kami. tapi ini bukan roman picisan seperti yang ada disetiap sinetron atau cerita-cerita pendek, yang dengan mudahnya dapat mengambil satu keputusan yang sulit, kemudian dapat mengakhirinya dengan kebahagiaan.

Akhirnya sampai pada hari ketiga, aku membawa dia ketempat kami dulu berjanji. Aku tidak mampu berkata apa-apa, aku hanya diam hingga akhirnya dia bercerita lebih dulu. Dia akan menerima setiap keputusan yang akan aku pilih, apapun keputusannya. Dia juga berkata bahwa dirinya tidak pantas berharap lebih dariku. Dia menyadari kalau mantan bispak. Dia hanya terlalu takut untuk kehilanganku. Dia ingin setiap saat bisa berbaring dipelukanku kalau dia lelah, dia ingin bersandar didadaku jika tidak tahan lagi menahan masalah yang menimpanya, dan dia ingin aku membelainya dengan cerita-cerita lucu yang membuat dia tersenyum. Karena hanya aku satu-satunya yang mampu mengerti dia, aku selalu menjaganya, selalu memperlakukan dia sebagai perempuan bukan sebagai pelacur.
Dia menangis ketika mengucapkan kata-kata itu.. aku tau masih banyak yang ingin dia katakan padaku.. tapi dia sudah tidak sanggub lagi bercerita, hanya isak yang terdengar darinya. Aku meraihnya dan mendekapnya dipelukanku. Aku katakan pada dia kalau aku juga sangat mencintainya, selalu ada tempat dihatiku untuk dia sandari, tapi aku belum siap untuk lebih jauh lagi. aku tidak mau berjanji, karena aku takut mengingkarinya. dia berusaha menghapus airmatanya, dan dengan senyum yang dipaksakan dia bilang sudah mengerti semuanya. Dia bisa menerimanya dan mencoba untuk tidak terlalu berharap padaku, dia juga bilang lebih baik tahu sekarang tentang perasaanku, daripada nanti ketika dia sudah benar-benar tegantung padaku.

Sejak kejadian itu dia makin jauh… satu alasan yang aku terima ketika kami makin jarang bertemu. Dia tidak ingin selalu tergantung padaku jika nanti suatu saat aku pasti meninggalkannya, saat ini saja dia merasa sakit ketika jauh dariku, apalagi nanti……. Jadi sebelum semuanya benar-benar terlambat dia ingin memulainya dari sekarang, secara berlahan, kami benar-benar makin jauh… jauh…. Dan jauh lagi, hingga akhirnya benar-benar sangat jauh.


___________cerita ini resensi dari kisah PR yang berbentuk novel.. (masih nyantol dipenerbit, doain bisa diterima yah) PR sekarang bekerja di “EO” yang ada dimalang, meskipun jarang.. tapi kami masih berhubungan, dia sudah berhenti menjadi pelacur.. _________
(BACA SELENGKAPNYA)..